SOLOPOS.COM - Petugas dari Polres Kulonprogo bersama tim Inafis Polda DIY melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah rumah pemilik minimarket di Dusun Dukuh, Desa Sindutan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Jumat (3/6/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Kekerasan Kulonprogo terjadi dua kasus dalam beberapa waktu terakhir

Harianjogja.com, KULONPROGO – Aparat kepolisisn resor Kulonprogo mulai menemukan petunjuk pelaku perampokan dengan kekerasan di Temon dan Samigaluh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam tiga pekan terakhir, terjadi dua kasus curas di Kulonprogo. Kejadian pertama adalah perampokan terhadap pemilik minimarket di Dusun Dukuh, Desa Sindutan, Temon pada awal Juni lalu. Kejadian berikutnya terjadi pada Sabtu (18/6/2016) kemarin, yaitu perampokan cengkih di Dusun Munggangan Wetan, Desa Sidoharjo, Samigaluh. Petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melacak keberadan dan identitas para pelaku.

Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi mengungkapkan, terkait kasus curas di Samigaluh, ada sejumlah orang yang diketahui datang ke rumah korban untuk menanyakan harga cengkih seperti berniat membeli pada sehari sebelumnya.

Mereka datang dengan mengendarai sebuah mobil dan sepeda motor dan bersikap seakan mengenal korban. Namun korban mengaku tidak terlalu memperhatikan penampilan dan wajah orang tersebut.

Meski begitu, petugas menduga pelaku yang diperkirakan terdiri dari enam orang itu adalah warga lokal yang sudah tahu lokasi rumah korban. “Keterangan dari korban, dia sempat lihat mobil [yang dinaiki pelaku] plat Semarang lari ke arah Magelang,” ucap Nanang, Selasa (21/6/2016).

Sementara itu, kasus serupa di Temon mulai menemui titik terang. Meski para pelaku menggunakan penutup wajah, ada yang tetap bisa dikenali korban melalui logat dan nada bicara serta percakapan antarpelaku saat beraksi. “Mengarah ke satu orang yang kemungkinan adalah salah satu karyawan yang pernah dikeluarkan,” kata Nanang.

Nanang lalu menyatakan, fokus penyelikan petugas saat ini adalah melacak ponsel korban yang dibawa lari pelaku dengan menggunakan sistem teknologi informasi, baik untuk kasus di Temon maupun Samigaluh. Namun, belum ada indikasi kawanan yang beraksi di dua tempat kejadian perkara (TKP) itu adalah pelaku yang sama.

Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Anton menambahkan, petugas telah menemukan sidik jari yang diduga milik pelaku di TKP Temon dan Samigaluh. Temuan itu diharapkan mempercepat pengungkapan identitas pelaku. “Cuma belum ketemu data pembanding untuk menentukan identitas pemilik sidik jari,” ungkap Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya