SOLOPOS.COM - Anggota Karang Taruna Bangkit, Pakel Jaluk, Piyaman, Wonosari, Gunungkidul, memajang hasil karya mereka, Selasa (19/5/2015), (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Kekerasan Jogja ditekan dengan menggelar kegiatan positif seperti kegiatan Karangtaruna.

Harianjogja.com, JOGJA — Ratusan anggota Karangtaruna se-DIY mengikuti kegiatan serasehan bersama, dalam rangkaian Bulan Bakti Karangtaruna di Jalan Pringgokusuman, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Kota Jogja, Minggu (25/9/2016). Acara itu digelar sekaligus untuk merespon banyaknya kekerasan jalanan di DIY yang justru dilakukan oleh para pemuda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah narasumber yang dihadirkan antara lain, Wakil Ketua DPRD DIY Dharma Setiawan, Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi, Direktur Youth Studies Center UGM Muhammad Najib Azka.

Ketua Karangtaruna DIY GKR Condrokirono mengakui banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan remaja akhir-akhir ini. Oleh karena itu, Karangtaruna merespon dengan memperbanyak kegiatan kepemudaan agar bisa mewadahi para pemuda untuk berkegiatan positif. Ia menilai adanya kekerasan tersebut karena para pelaku kurang bisa saling mengerti dan menghormati antar sesama.

“Kekerasan, bullying sekarang makin bertambah banyak, bahkan itu dimulai dari SD. Terlihat makin banyak karena sudah banyak yang melapor,” terangnya di sela-sela acar serasehan, Minggu (25/9).

Penanganan kekerasan yang dilakukan remaja atau anak, lanjutnya, tidak bisa hanya diserahkan kepada sekolah, tetapi juga butuh peran serta orangtua. Sehingga orangtua yang sibuk bekerja harus memiliki pendekatan yang khusus dalam mendidik anaknya. “Orangtua bekerja, butuh pendekatan untuk ini. Jangan sampai karena frustasi orangtua lalu diluncurkan ke anak, anak tidak tahu apa-apa jadi korbannya,” ujarnya.

Secara konkret, Karangtaruna DIY sudah membuka forum penanganan masalah kekerasan anak. Termasuk mengumpulkan karangtaruna di DIY untuk membantu difabel agar memiliki rasa untuk menolong. Dengan banyak kegiatan tersebut, diharapkan mampu merubah cara berfikir yang lebih positif sehingga menarik para pemuda lainnya untuk bergabung dengan harapan aksi kekerasan jalanan bisa diminimalisasi. “Itu untuk melatih jiwa, kami berharap pemuda Karangtaruna bisa dibanggakan, mandiri dan bisa berdampingan satu sama lain,” tegasnya.

Sekretaris Karangtaruna DIY Didik Joko menegaskan, serasehan tersebut sengaja mengambil tema Pemuda Jogja Melawan Kekerasan Jalanan karena sudah menjadi isu sosial dan ramai diperbincangkan soal aksi kekerasan tersebut. Karangtaruna, kata dia, sebagai organisasi horisontal diharapkan bisa tampil ikut menangani masalah tersebut. Pasca digelarnya serasehan nantinya akan ada rekomendasi terkait penanganan masalah tersebut yang akan diberikan ke pihak berwenang.

“Kami ingin merubah kegiatan negatif jadi positif. Misal awalnya ingin berkumpul membuat kericuhan, bagaimana itu dirubah menjadi berkumpul untuk berkesenian, olahraga atau kegiatan berbau ekonomi kreatif,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya