SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (JIBI/Dok)

Kekerasan Gunungkidul bisa terjadi karena tekanan psikologi dan adanya masalah sosial.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari Ida Rochmawati menilai banyak faktor yang membuat sesorang mau melakukan kegiatan anti sosial.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Dari beberapa faktor ini dikerucutkan menjadi tiga faktor, meliputi biologi, psikologi dan adanya masalah sosial.

Dia menerangkan ketiga faktor ini salin memiliki kaitan. Secara biologi ada salah satu bagian otak yang memengaruhi perilaku. Bagian itu dikenal dengan cortek prefrontral dan berperan dalam nilai-nilai moral dan perilaku.

“Ketika sistem ini mengalami terganggu maka akan memberikan kontribusi pada gangguan emosi, pikiran dan perilaku,” kata Ida kepada Harianjogja.com, Sabtu (14/5/2016).

Dia menjelaskan, jika kondisi itu terus dibiarkan akan jadi semakin parah sehingga berdampak terhadap psikologi seseorang. Puncaknya para pelaku tidak lagi mengindahkan kaidah-kaidah atau norma yang berlaku.

“Mereka menganggap perilaku kejahatan bukan merupakan kesalahan sehingga bisa melakukan apa saja,” katanya

Ida menuturkan, dua faktor ini punya peranan, namun untuk pemicunya juga berasal dari faktor eksternal. Bisa saja, kondisi sosial di masyarakat berpengaruh sehingga menimbulkan krisis kepercayaan diri.

Akibatnya para pelaku cenderung tertutup dan memiliki sensivitas yang lebih. “Banyak sekali penyebabnya mulai dair krisis keteladanan hingga pengarus sensitivitas dari informasi yang berkembang,” katanya.

Ida menambahkan, masalah seperti ini sudah umum karena banyak contohnya. Sebenarnya orang yang menderita masalah tersebut bisa disembuhkan, namun dengan catatan mau berobat dan melakukan konsultasi kejiawaan. “Kalau dibiarkan akan bertindak diluar batas yang ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya