Young
Selasa, 23 September 2014 - 19:30 WIB

KEKERASAN DI SEKOLAH : Lembaga Pendidikan Harus Jadi Tempat yang Ramah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bullying (blog.nytimes.com)

Ilustrasi bullying (blog.nytimes.com)

Solopos.com, JAKARTA – Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan sekolah perlu membangun suasana belajar yang menyenangkan dan ramah untuk semua anak guna menghindari penganiayaan dari seniornya.
Advertisement

“Perlu membangun suasana yang menyenangkan dan ramah anak,” ujar Susanto, Selasa (23/9/2014).
Selanjutnya Susanto memberikan sejumlah tips agar sekolah bebas penganiayaan.

Pertama, pastikan semua tenaga pendidik dan kependidikan memiliki cara pandang yang memposisikan anak sebagai subjek belajar yang membutuhkan lingkungan untuk tumbuh kembangnya potensi akademik maupun karakter.

Selanjutnya, libatkan anak dalam perumusan aturan dan kebijakan sekolah serta pencegahan kekerasan.

Advertisement

Keempat, bangun cara pandang bahwa sekolah bukan tempat bersemainya berbagai bentuk kekerasan,” katanya.

Kelima, pastikan semua anak terlindungi dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan oleh siapapun termasuk warga sekolah. Selanjutnya bangun mekanisme supervisi dan deteksi dini untuk mencegah kekerasan.

Ketujuh, sekolah perlu mempromosikan kultur kasih sayang dan harmoni kepada semua warga sekolah, tanpa diskriminasi. Sekolah juga hendaknya tidak memberikan sanksi yang bernuansa kekerasan.

Advertisement

“Kembangkan komunikasi dengan menggunakan ‘kalimat positif’ dalam relasi antara guru dengan guru, orang tua, murid dan semua warga sekolah,” terang dia.

Kesepuluh, kembangkan promosi anti penganiayaan melalui berbagai media yang mudah diakses oleh semua warga sekolah, termasuk anak serta orangtua siswa.

Dia juga menambahkan pastikan tidak ada kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler yang berpotensi adanya muatan kekerasan. “Terakhir pastikan relasi antara siswa dengan siswa dengan alumni berjalan dengan penuh harmoni, jauh dari logika doktrin kekerasan serta tidak ada relasi senioritas,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif