Kekerasan Bantul perlu diatasi bersama-sama
Harianjogja.com, BANTUL — Sejumlah anak kembali terjerumus menjadi pelaku kriminal di wilayah Bantul serta menjadi korban hajaran massa. Keluarga dan lingkungan masyarakat harus lebih peduli pada perkembangan anak dan remaja.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca Juga : KEKERASAN BANTUL : Lagi, 2 Pelajar Dimassa karena Jambret Ponsel
Kriminolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto mengatakan, anak-anak saat ini semakin banyak yang menjadi korban lingkungan dan keluarga sehingga terjerumus menjadi pelaku kriminal.
“Mereka terpengaruh oleh faktor eksternal bukan internal mereka seperti bawaan dari lahir,” kata Suprapto, Rabu (13/9/2017).
Faktor eksternal yang membuat anak-anak ini menjadi korban, berderet mulai dari lingkungan keluarga yang buruk, lingkungan sepermainannya, media televisi dan internet hingga komunitas tempat tinggalnya. Bahkan kata dia tidak jarang anak berbuat kriminal bukan karena keinginannya tapi paksaan oleh kelompok atau geng yang lebih besar.
“Anak-anak yang menjadi korban itu kebanyakan keluarganya bermasalah misalnya broken home, ditambah lagi saat ini komunitas tempat kita tinggal sekarang semakin tidak peduli terhadap sesama apakah di lingkungannya ada anak yang bermasalah atau tidak. Orang semakin tidak peduli,” kata dia.
Adapun keluarga menurutnya saat ini semakin banyak yang telah melupakan hak-hak anak karena berbagai kesibukan. Misalnya hak anak mendapatkan pelajaran norma, nilai, budaya serta perlindungan ekonomi yang juga menjadi hak anak. Melindungi anak tegasnya merupakan tugas bersama mulai dari keluarga, komunitas hingga pemerintah.