SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stop kekerasan kepada anak. (JIBI/Harian Jogja/Antara).

Harianjogja.com, BANTUL– Hanya gara-gara game online, seorang siswa SD di Kec. Sanden Bantul dikeroyok 13 temannya di sekolah. Aksi kekerasan tersebut dinilai miris sebab terjadi di kalangan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Psikolog dari Lembaga Psikologi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPPSDM) Aksita Jogja, Lucia Peppy Novianti mengaku miris dengan kejadian tersebut. Sebab menimpa kalangan anak-anak yang harusnya mengembangkan potensi mereka sejak dini bukan justru mengembangkan kekerasan. Menurut Lucia, anak-anak itu baik S maupuan 13 teman-temanya adalah korban dari lingkungan sosial. Baik korban dari keluarga, media televisi, gadget maupun orang-orang di sekitarnya.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Anak-anak kini sangat mudah mengenal kekerasan. Aksi tersebut mereka tiru dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Contohnya gadget atau game online, kebanyak game itu kan berisi muatan kekerasan, juga televisi bahkan di film kartun sekalipun, mereka itu korban,” terang Lucia.

Faktor kedekatan antara orang tua dan anak yang semakin merenggang akibat aktivitas sehari-hari menurut dia juga membuat anak menjadi korban. Solusinya kata dia, orang tua harus intens mendampingi dan memberi penjelasan ke anaknya atas apa yang mereka lihat. Misal saat anak-anak melihat aksi kekerasan di media televisi atau game online. Materi tentang kekerasan yang harus dihindari juga perlu disisipkan oleh guru dalam pelajaran di sekolah.

Sementara bila kekerasan telah terlanjur terjadi, permintaan maaf saja menurutnya tidak cukup. Pelaku kekerasan harus mendapat hukuman yang mendidik sebagai bentuk tanggungjawab dan peringatan atas perbuatannya. Misalnya menghukum anak tersebut dengan hukuman yang mendidik seperti memberi banyak tugas pelajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya