SOLOPOS.COM - Kawasan Industri Kendal (KIK)_Kendal Industrial Park (Instagram/@kawasankendalindustrialpark)

Solopos.com, KENDAL — Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85 tahun 2019 dijelaskan bahwa Kawasan Industri Kendal memiliki berbagai keunggulan. Dilansir dari laman Instagram @liputan.kendal.terkini, Jumat (20/10/2021), keunggulan tersebut di antaranya ada pada aspek geoekonomi yang ditandai dengan berbagai lokasi strategis yang dekat dengan industri lain, yaitu industri transportasi darat dan laut berupa Bandara Ahmad Yani dan Jalur Kereta Api Ganda Jakarta-Semarang-Surabaya.

Bertujuan untuk mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hadir sebagai iklim penyedia kemudahan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis. KEK dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor impor dan kegiatan ekonomi lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

Memiliki luas lahan tahap pertama sebesar 1000 hektar (Ha), KEK Kendal terletak di Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal,  Jawa Tengah. Dari luas lahan tersebut, akan terbagi tiga zona yang menjalankan tiga fungsi, yaitu pengolahan ekspor, zona logistik dan zona industri.

Baca Juga:Wali Kota Gibran Hingga Slank Turut Beri Ucapan Selamat Ultah ke Ganjar

Ekspedisi Mudik 2024

KEK Kendal juga merupakan hasil bisnis dari perusahaan pengembang kota terpercaya  dari Indonesia, yaitu Jababeka Group, dengan pengembang ternama asal Singapura, Sembcorp Development. Di sini, terdapat peran PT Kawasan Industri Kendal (KIK) sebagai pemegang sekaligus pengembang kawasan industri tersebut. Dengan dua pengembang tersebut yang berkredibilitas baik dan dukungan dari pemerintah,  diharapkan para investor tidak perlu cemas jika berinvestasi di wilayah KIK ini.

Adanya status KEK juga dapat mempermudah investor yang masuk ke wilayah industri tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya insentif berupa pajak, fiskal, hingga kepabeanan. Diukur dari besarnya jumlah investasi yang diberikan, investor bisa mendapatkan insentif libur pajak atau tax holiday yang totalnya hingga 100 persen.

Investasi yang masuk KEK kendal di tahun kedua sejak resmi beroperasi pada 2016 lalu mencapai Rp19,3 triliun yang berasal dari berbagai negara, di antaranya Taiwan, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Indonesia sendiri. Badan Usaha Pembangun dan Pengelola dari negara-negara, seperti Amerika Serikat, Eropa dan lainnya juga akan bergabung dalam investasi di KEK Kendal ini.

Baca Juga: Demo, Buruh di Jepara Minta UMK 2022 Sebesar Ini

Jika dilihat dari sisi kinerja ekspor, KEK Kendal juga telah melakukan ekspor senilai Rp118 miliar tiap tahun (USD 8,2 juta). Diproyeksikan, KEK Kendal dapat menarik investasi sebesar Rp72 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20.000 orang hingga 2025 mendatang.

Ditargetkan Selesai dalam 3 Tahun

Sementara itu, dilansir dari Kendalkab.go.id, Bupati Kabupaten Kendal Mirna Anisa menargetkan bahwa KEK yang total luas lahannya mencapai 4500 Ha ini bisa selesai dibangun dalam waktu tiga tahun sejak dilakukannya pertemuan dengan berbagai pihak di tahun 2019 dan pihaknya berkomitmen untuk mendorong pembangunan KEK ini sebagai cikal bakal salah satu KEK di Jawa Tengah.

Persiapan yang dilakukan yakni pembangunan Kendal Port agar terintegrasi dengan kawasan industri untuk efisiensi biaya logistik, percepatan pembangunan jalur pipa dan supply gas Kendal – Semarang, percepatan pembangunan Harbour Toll Road yang direncanakan beroperasi tahun 2023 dan percepatan pembangunan bendung karet di Sungai Blorong untuk penyediaan air baku 200 liter per detik.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Pesisir Kendal Makin Parah

Sementara pihak developer dalam hal ini Kawasan Industri Kendal yang diwakili Direktur Executive Didik Purbadi mengatakan, dalam proyeksi investasi tahap I ( 1000 Ha ) menargetkan Rp. 250 hingga Rp. 270 trilliun dengan 300 perusahaan. Realisasi yang telah dicapai hingga Juli 2019 sebesar Rp. 7,7 Trilyun dengan 56 tenant ( perusahaan ) dari 6 negara yang menempati lahan seluas 86 Hektar.

Sementara itu, perwakilan daro Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengharapkan bahwa dengan dibangunnya KEK ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya