SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA-Wakil Ketua Pengprov Wushu Indonesia (WI) DIY, Andi S mengaku kecewa dengan PB WI lantaran dua emas yang dihasilkan atletnya pada gelaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu Senior 2013, di Pekanbaru, Riau, tak diakui.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Hal itu terjadi lantaran aturan yang diterapkan PB WI yang mengharuskan pengakuan prestasi nasional hanya diberikan kepada atlet yang meraih emas di sebuah nomor pertandingan setidaknya harus diikuti oleh empat daerah atau lebih.

“Jadi secara peraturan kita diluar peringkat klasemen walau mendapat dua emas. Hal ini sangat disayangkan karena imbasnya banyak atlet berpotensi yang tidak mendapat gelar juara nasional walau mendapat medali emas,” kata Andi, Jumat (31/5/2013).

Menurut Andi, permasalahan tidak diakuinya prestasi atlet peraih emas dalam Kejurnas tersebut tidak hanya dialami DIY.  Dia mengungkapkan banyak provinsi lainnya  mengalami nasib serupa dengan DIY. Tidak tercatatnya prestasi tersebut terjadi setelah mereka turun di sejumlah nomor yang hanya diikuti perwakilan dari tiga daerah.

Adapun dua emas yang diraih atlet DIY dalam kejuaraan tersebut dipersembahkan Ivana Ardelia Irmanto di nomor Nan Dao (golok selatan) dan Nan Gun (toya selatan). Selain dua emas tersebut, atlet yang sempat menyabet emas dalam SEA Games 2011 itu juga meraih perak untuk nomor Nan Quan (tinju selatan).

Adapun atlet DIY lainnya, yakni Julius Yoga Kurniawan meraih perak di nomor Taiji Jian (taiji pedang) dan perunggu di nomor Taiji Quan (taiji tinju). Sedangkan Felicia memperoleh perunggu di nomor Nan Quan, Nan Dao, dan Nan Gun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya