SOLOPOS.COM - Pemain Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (Fossbi) Solo, Iqbal (kedua dari kiri), berusaha mengelabuhi pemain Fossbi DKI Jakarta, Gilang, pada babak semifinal Kejurnas Fossbi 2017 KU-11 dan KU-13 di Lapangan Karangasem, Laweyan, Solo, Minggu (26/11). (JIBI/Solopos/Nicolous Irawan)

Kejurnas FOSSBI digelar di Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Perjuangan tim Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (FOSSBI) Solo U-13 dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Fossbi 2017 harus terhenti di babak semifinal setelah kalah dari DKI Jakarta lewat drama adu penalti dengan skor 0-1 (0-0) di Lapangan Karangasem, Minggu (26/11/2017). Dengan hasil ini, Solo harus puas meraih juara tiga bersama dengan tim Fossbi Sukoharjo yang di semifinal lain ditaklukkan tim Jawa Tengah Merah 0-2.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kutukan semifinal agaknya masih menaungi Raka Gilang Yudatama dkk. di Kejurnas FOSSBI. Dalam turnamen di Jogja tahun lalu, mereka pun harus tersingkir di babak empat besar. Tahun ini kekalahan Solo di semifinal kian menyakitkan karena diwarnai drama adu penalti yang menguras emosi.

Ekspedisi Mudik 2024

Sang kapten Raka bahkan tak kuasa menahan tangis ketika timnya kalah di babak tos-tosan. Raka tampak terpukul karena dia menjadi salah satu dari tiga algojo tim Solo yang gagal menunaikan tugasnya. Tembakan kerasnya hanya mengenai mistar gawang lawan.

“Jujur pemain tidak siap dengan adu penalti karena mental sudah down dan tenaga terkuras. Saat saya tawari [menendang penalti] mereka semua menolak kecuali tiga orang termasuk Raka,” ujar Pelatih Solo U-13, Christian Feri Saputra, saat ditemui Solopos.com seusai laga.

Kejurnas FOSSBI menggunakan sistem tiga penendang jika laga memasuki adu penalti. Saat itu Feri menunjuk Fariz “Londo”, Raka, dan Yogiek sebagai algojo. Keberuntungan seperti sudah enggan menaungi Solo saat tembakan Londo melebar di sisi kanan gawang DKI.

Raka yang menjadi penendang kedua juga gagal menceploskan bola. Solo sempat punya harapan memaksakan adu penalti hingga penendang keempat saat tembakan algojo kedua DKI, Iim, ditahan kiper Solo, Aldi. Saat itu kedudukan 0-1 bagi DKI berkat gol algojo pertama mereka, Esa.

Namun alih-alih menyamakan kedudukan, tembakan Yogiek yang ditunjuk sebagai eksekutor terakhir justru melebar di kanan gawang DKI. “Kami kalah mental. Namun ini menjadi pembelajaran,” ujar Feri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya