SOLOPOS.COM - Prajurit wanita dari Korea Utara melompat dari pintu helikopter MI 17 milik TNI AD saat berlaga dalam ketepatan mendarat The 38th CISM World Military Parachutting Championship 2014 di stadion Manahan, Sabtu (20/9). Lomba terjun payung antar militer se dunia tersebut diikuti 46 negara. JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu

Solopos.com, SOLO — Belgia sukses mempertahankan gelar juara dunianya pada nomor formation skydive kelompok putra di ajang 38th World Military Parachuting Championship 2014 di Lanud Adi Soemarmo, Rabu (24/9/2014) petang WIB.

Dari hasil yang dipampang di score board Stadion Manahan, Kamis (25/9) kemarin, Belgia tampil sebagai juara dunia setelah mengumpulkan poin tertinggi, 289. Sementara, posisi kedua diraih Qatar dengan nilai 231 dan Spanyol di urutan ketiga dengan nilai 211 poin.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Keberhasilan Belgia mempertahankan juara dunia ini memang sudah diprediksi sebelumnya. Bahkan, team leader Belgia, Kapten Andy Grauwels, mengaku sudah optimistis sebelum perlombaan dimulai.

“Kami tim yang lebih siap dari pada lainnya. Kami telah bersama selama 12 tahun dan sering melakukan penerjunan bersama. Bahkan, sebelum ini kami juga sudah meraih juara dunia di kalangan umum, yakni World Parachuting Championships di Republik Cheska, Agustus lalu,” ujar Andy kepada Espos.

Sementara itu, di nomor gaya bebas, penerjun asal Jerman, Weber Elischa, tampil sebagai juara di kelompok putra, diikuti Jirousek Libor asal Republik Cheska dan Vignales Jean asal Prancis di tempat ketiga.

Sedangkan di sektor putri, atlet Rusia, Furman Evgeniia, tampil sebagai juara diikuti rekan senegaranya, Kravchenko Olga, dan Ferrand Deborah dari Prancis di urutan ketiga.

Sementara itu, pada Kamis kemarin, nomor akurasi kembali terganjal cuaca. Padahal, penyelenggaraan nomor ini sudah dipindahkan ke Lanud Adi Soemarmo, dari tempat semula di Stadion Manahan.

“Dengan kondisi cuaca yang tak menentu ini, kemungkinan nomor akurasi akan dipersingkat. Dari rencana semula yang delapan ronde, mungkin hanya akan digelar hingga enam atau lima ronde dan diselesaikan hari ini [Kamis (25/9) kemari],” ujar koordinator humas kejuaraan, Letkol Inf I Ketut Murda.

Ketut menambahkan setelah menyelesaikan seluruh perlombaan, setiap atlet masih akan melakukan penerjunan di wilayah Soloraya, Jumat (26/9) ini. Namun, acara terjun bersama ini bukan bagian dalam lomba dan sekedar pelepas penat para atlet bertajuk Sunset Jumper.

Sunset Jumper ini akan dilakukan sekitar pukul 15.30, dengan lokasi pendaratan di depan pelataran Candi Prambanan.

“Acara Sunset Jumper itu dipastikan akan membuat langit di Prambanan terlihat ramai, karena acara ini akan diikuti oleh puluhan penerjun,” beber Ketut. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya