SOLOPOS.COM - Peserta lomba kejuaraan nasional freestyle sepeda motor unjuk kebolehan atraksi sepeda motor di Halaman GOR Giri Mandala Wonogiri, Minggu (26/6/2022). Kegiatan ini diselenggarakan Polres Wonogiri dalam rangka merayakan HUT ke-76 Bhayangkara. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIPolres Wonogiri menggelar kejuaraan nasional Freestyle Stunfest Bhayangkara di Halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Giri Mandala Wonogiri, Minggu (26/6/2022). Selain sebagai perayaan HUT ke-76 Bhayangkara, kegiatan tersebut juga memberikan wadah para pemuda unjuk bakat mengendarai sepeda motor gaya bebas.

Pantauan Solopos.com, ratusan orang tampak antusias menonton kegiatan atraski mengendarai sepeda motor itu. Sebelum acara inti dimulai, beberapa personel polisi wanita dan pria unjuk kebolehan mengendarai sepeda motor dengan gaya bebas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tanpa ragu mereka melakukan wheelie, stoppie, dan burnout di hadapan para penonton. Tak hanya itu, atraksi freestyle mobil juga disajikan seorang polisi hingga menimbulkan decak kagum penonton.

Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, mengatakan acara tersebut diselenggarakan menyusul adanya pelonggaran kegiatan masyarakat. Hal itu berdampak pada kepadatan kendaraan di jalan raya dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat.

“Adanya pelonggaran itu, komunitas otomotif, baik roda dua atau empat mulai melakukan kegiatan yang bersifat keterampilan dan ketangkasan dalam mengendarai kendaraan. Polres Wonogiri mengadakan Wonogiri Bhayangkara Independent Freestyle Stunfest 2022 Tingkat Nasional,” kata AKBP Dydit dalam sambutannya.

Baca Juga: 5 Jam, Polisi Wonogiri Sita 15 Sepeda Motor Berknalpot Brong

Kegiatan tersebut bertujuan menampung para pengendara sepeda motor yang mampu mengendarai sepeda motor dengan gaya bebas atau freestyle. Selain itu, sebagai upaya pencegahan munculnya geng-geng motor yang tidak bertanggung jawab dan mengganggu ketertiban masyarakat.

“Kita ketahui, freestyle sepeda motor merupakan cara berkendara dengan gaya bebas atau dapat dikatakan beraksi dengan mengendarai sepeda motor. Aksi seperti itu hanya boleh dilakukan di dalam arena. Tidak boleh dilakukan di jalan umum karena dapat membahayakan diri sendiri dan pengendara lain,” ujar dia.

Freestyle sepeda motor merupakan olahraga ekstrem. Olahraga ini memerlukan teknik, mental, dan ketekunan. Untuk belajar perlu didampingi para ahli.

Tidak hanya itu, olahraga ini perlu menggunakan pelindung diri agar bisa menurunkan potensi cedera pada pengendara. Terdapat dua kategori lomba freestyle, yaitu kategori matik dan super oto.

Baca Juga: Ini Jumlah Motor yang Beredar di Wonogiri, Berapa Ya?

Diketahui peserta kejuaraan nasional freestyle sepeda motor itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal itu, sepeerti Padang, Jayapura, Sumatera Selatan, dan beberapa kota di Kalimantan.

Sebelum kejuaraan dimulai, dilakukan penandatanganan deklarasi forum otomotif Wonogiri bersatu. Deklarasi diikuti sebanyak 15 klub sepeda motor dan tujuh klub mobil.

Perwakilan klub mengucapkan ikrar dan penyematan pin deklarasi. Forum tersebut diharapkan menjadi pelopor klub otomotif dan masyarakat luas tentang pentingnya tertib berlalu lintas.

Salah satu penonton asal Selogiri, Wonogiri, Agus Purwanto, mengaku terhibur dengan acara tersebut. Itu kali pertama Agus menonton atraksi sepeda motor.

Baca Juga: Dicegat Polisi, Pengendara Motor Wonogiri Ini Malah Teriak Nyebut Joko Sutopo

Dia kagum dengan para polisi dan peserta lomba yang mampu menunjukan atraksi-atraksi yang berbahaya.

“Saya dapat informasi acara ini dari teman. Sebelumnya tak pernah nonton freestyle. Makanya saya ke sini. Penasaran juga seperti apa freestlye itu. Ternyata bagus juga,” ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya