SOLOPOS.COM - Pembalap muda Solo, Diptya Oktadewa Ichwan (tengah), meraih gelar juara dalam seri perdana Kejurnas Gokart Eshark Rok Cup Indonesia 2018 di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (28/1). (Istimewa)

Kejuaraan gokart diikuti oleh pembalap muda Solo.

Solopos.com, BOGOR — Sinar pembalap muda Solo, Diptya Oktadewa Ichwan, seakan tak ada habisnya. Setelah meraih gelar juara umum dalam Kejuaraan Karting Internasional Rok Cup 2017 kelas senior nonunggulan, Diptya langsung moncer saat naik ke kelas shifter musim ini.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Pembalap yang akrab disapa Dio itu meraih gelar juara dalam seri perdana Kejurnas Gokart Eshark Rok Cup Indonesia 2018 di Sirkuit Sentul, Bogor, Sabtu-Minggu (27-28/1/2018).

Kelas shifter hampir sama dengan kelas gearbox yang biasa ditemui di kejuaraan karting. Bedanya, kelas shifter sudah menggunakan mesin gokart murni sedangkan kelas gearbox masih memakai mesin motor. Ini musim pertama Rok Cup mempertandingkan kelas tersebut.

Mentor Dio, Dicky Septiawan, bersyukur anak asuhnya mampu langsung beradaptasi di kelas baru. “Perkembangannya sangat bagus. Dia tidak kagok meski sekarang harus main persneling,” ujar Dicky saat dihubungi Solopos.com, Selasa (30/1/2018).

Ada lima pembalap yang bakal bersaing dalam enam seri kelas shifter musim ini. Namun saat race, kelas ini masih digabung dengan kelas gearbox nasional. Dalam seri perdana di Sentul, Dio berhasil mengungguli 17 pembalap lain untuk merebut posisi satu. Siswa SMPN 4 Solo itu mengasapi pembalap yang berusia lebih tua seperti Ajie Nur Samsi dan Ucin Al Habsyi yang harus puas di podium kedua dan ketiga.

Dia juga mencatat fastest lap dalam balapan. “Perjuangan Dio cukup dramatis karena di Heat 1 [fase race dalam kejuaraan] dia sempat melorot ke posisi 14. Beruntung setelah itu dia mampu menguasai sirkuit untuk keluar sebagai juara,” ujar Dicky.

Di kelas senior nonunggulan, Dio harus puas finis di posisi kedua. Dicky mengaku tak memaksakan anak asuhnya habis-habisan di dua kelas karena prioritasnya di kelas shifter. Jika mampu tampil stabil di sisa lima seri musim ini, Dio berkesempatan tampil dalam grand final kejuaraan di Italia.

“Ini target jangka panjang kami,” ucap Dicky. Setelah ini, Dio harus bersiap menyambut seri kedua di Sentul, 4 Maret 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya