SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI – Di tengah kembang kempis nasib peternak sapi perah dan rencana Pemkab dalam upaya peningkatan kesejahteraan mereka, peluang usaha pemanfaatan susu sapi sangat besar. Selain dapat dikonsumsi/dijual langsung dalam keadaan segar (setelah susu dipasteurisasi/dipanaskan), susu juga bisa diolah menjadi beragam makanan dan minuman seperti yoghurt, es krim, dan keju. Sebagian warga Boyolali sudah menangkap peluang tersebut dan memanfaatkan potensi khas daerah ini sebagai ladang bisnis yang menjanjikan.

Salah satunya adalah Novianto yang menggeluti usaha pembuatan keju sejak 2009. Kini usaha yang berlokasi di Kecamatan Boyolali Kota ini sekarang semakin berkembang dengan merek dagang Indrakila. Bebagai jenis keju dengan merek Indrakila ini dipasarkan di tingkat lokal Boyolali, serta sejumlah daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja bahkan Bali Lombok, Ternate, dan lainnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Manajer Keju Indrakila Romy Anjas A. mengatakan, bahan utama keju berupa susu sapi ini semuanya berasal dari peternak Boyolali yang diperoleh dari seorang pengepul setempat. Setiap hari, Indrakila mengolah 1.000 liter susu untuk dijadikan sekitar 100 kg keju. “Setiap hari kami memanfaatkan susu sebanyak 1.000 liter,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di toko Keju Indrakila yang berlokasi di pinggir jalur lingkar utara Boyolali, tak jauh simpang Asrikanto, Boyolali Kota, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kebutuhan susu untuk usahanya masih sangat besar karena kapasitas produksi dari alat-alat yang dimiliki dapat menampung 3.000 liter susu. “Sebenarnya kapasitas produksi kami bisa mengolah sampai 3.000 liter susu per hari. Tapi kami tidak bisa menambah order susu dari pengepul. Jatah untuk kami segitu karena pengepul juga harus menyetor untuk pabrik [industri pengolahan susu atau IPS] dan pedagang susu lainnya,” imbuhnya.

Sedangkan untuk mengambil sendiri susu dari peternak, Romy mengaku pihaknya masih kerepotan karena keterbatasan jumlah sumber daya manusia. Sebanyak 7 karyawan yang saat ini dipekerjakan sudah memiliki kesibukan di bidangnya masing-masing yakni di bagian produksi, pengemasan dan penjualan.

Selain itu, belum ada jaminan kelangsungan dan volume suplai susu dari peternak sehingga sampai sekarang pihaknya memilih memasok dari pengepul. Pengembangan bisnis keju ini sekarang sampai pada rencana suplai ke toko retail dan pembukaan pabrik baru di Lumajang, Jawa Timur. “Dengan kapasitas produksi kami yang cukup besar dan rencana pengembangan bisnis ini berarti masih ada peluang besar bagi peternak lokal untuk meningkatkan produksi. Tentu ini juga butuh dukungan Pemkab untuk mendongkrak semangat dalam meningkatkan produksi susu sapi,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya