SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong> — Kejaksaan Negeri (Kejari) Sragen terus mengebut penyidikan terhadap kasus dugaan penyimpangan dana desa dan alokasi dana desa di Desa Doyong, Miri, Sragen.</p><p>Kejari segera memeriksa tujuh paket proyek infrastruktur dari sembilan paket proyek infrastruktur senilai Rp1.166.167.575 di desa tersebut. Di sisi lain, Kejari masih mempertimbangkan sejumlah permohonan penangguhan <a title="Korupsi Dana Desa, Kades Doyong Sragen Ditahan Kejari" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180720/491/929132/korupsi-dana-desa-kades-doyong-sragen-ditahan-kejari">penahanan Kades Doyong</a>, Sri Widyastuti, yang menjadi tersangka dalam kasus itu.</p><p>Penjelasan itu disampaikan Kepala Kejari Sragen, Muhamad Sumartono, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (30/7/2018). Sumartono menjelaskan banyak pihak yang mengajukan penangguhan penahanan Kades Doyong.</p><p>Pengajuan tersebut berasal dari Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Sragen, Forum Masyarakat Desa Doyong, dan dari Pemkab Sragen. Di sisi lain, Sumartono juga mendapat surat dari masyarakat Desa Doyong yang mendesak supaya kasus dugaan penyimpangan dana desa dan alokasi dana desa jalan terus.</p><p>Surat desakan tersebut ditandatangani 32 orang warga dan disertai surat pernyataan. &ldquo;Semua surat permohonan itu sudah saya disposisi kepada tim penyidik supaya ditindaklanjuti dengan membuat pendapat. Sehubungan dengan permohonan itu, kami juga disibukkan dengan pemberkasan supaya pembuktian atas <a title="Selain Dana Desa Doyong, Ini Kasus-Kasus Korupsi di Sragen" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180723/491/929547/selain-dana-desa-doyong-ini-kasus-kasus-korupsi-di-sragen">kasus Doyong</a>&nbsp;itu lebih jelas. Kami terjun untuk menyisir kegiatan fisik DD dan ADD 2016 di Doyong senilai Rp1,1 miliar untuk sembilan proyek infrastruktur,&rdquo; ujarnya.</p><p>Sumartono mengatakan dari sembilan proyek fisik tersebut sudah diungkap penyidik sebanyak dua paket. Dia menyatakan tujuh proyek lainnya mulai disisir dalam waktu dekat.</p><p>Dia mencoba membagi tugas penyidik untuk lebih berkonsentrasi pada kasus Doyong karena sudah menahan tersangka. &ldquo;Kasus Doyong diutamakan supaya bisa segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor di Semarang. Penahanan itu dilakukan 20 hari tetapi penyidik bisa saja memperpanjang jadi 40 hari kemudian 30 hari. Mudah-mudahan tidak perlu perpanjangan penahanan karena kasus bisa dilimpahkan ke pengadilan,&rdquo; tuturnya.</p><p>Sementara itu, Ketua FKKD Sragen, Sutrisno, menyerahkan kasus Doyong ke Kejari. Dia mengimbau para kepala desa (kades) agar mengelola dana desa dan alokasi dana desa sesuai mekanisme yang benar.</p><p>&ldquo;Jangan sampai keluar dari ketentuan yang ada. <a title="Kades Ditahan karena Korupsi, Warga Doyong Sragen Demo" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180726/491/930241/kades-ditahan-karena-korupsi-warga-doyong-sragen-demo-">Kasus Doyong</a> memberi pemahaman kepada para kades supaya jangan main-main dengan pengelolaan anggaran pemerintah yang diperuntukkan masyarakat,&rdquo; imbaunya.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya