Grobogan (Solopos.com)–Bertepatan dengan Hari Bhakti Adhiyaksa, Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwodadi didemo oleh belasan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Grobogan, Jumat (22/7/2001).
Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau
Dengan membawa sejumlah poster bertuliskan antara lain, Kajari Jangan Kecewakan Rakyat Grobogan, Usut Tuntas Kasus Korupsi di Grobogan, Dukung 1010% Lembaga Peradilan dan Tegakkan Supremasi Hukum mahasiswa berorasi di depan pintu gerbang Kejari Purwodadi, Jl KS Tubun Purwodadi.
Mahasiswa dari PMII, IMPG,IPNU, GEPAK dan LCKI secara bergantian berorasi menuntut agar Kejari Purwodadi mengusut tuntas kasus-kasus dugaan korupsi di Grobogan. Kordinator aksi, Maimun dalam orasinya mengatakan, Grobogan termasuk kabupaten tertinggal di banding kabupaten/kota lain, karena tidak becusnya lembaga penegak hukum dalam menangani kasus korupsi.
“Tercatat dari tahun 2000-2011 tidak ada satu pun kasus korupsi yang berhasil diusut tuntas.Kami rakyat Grobogan tidak rela bumi ini dikotori oleh tikus-tikus berdasi yang menjijikan,” tegasnya.
Akhirnya empat perwakilan mahasiswa, Maimun, Irham, Purwadi dan Bayu diterima oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Purwodadi Lidya Dewi SH MH didampingi Kasi Pidsus Budi Santoso SH dan Kasi Intel Suryadi SH.
Selain itu, perwakilan mahasiswa tersebut meminta Kajari, Lidya Dewi mau menandatangani surat pernyataan bahwa Kejari akan meningkatkan kinerja untuk menindaktegas kasus korupsi di Grobogan. Setelah penandatanganan surat pernyataan oleh Kajari Lidya Dewi SH, para pendemo akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
(rif)