Kejari kembali periksa sejumlah saksi terkait pungli Tirtonadi

Solo (Espos)–Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo kembali memeriksa sejumlah saksi dalam pengusutan kasus dugaan Pungli Terminal Tirtonadi tahun 2007-2009. Sedianya, dalam pekan ini terdapat empat orang saksi yang siap diperiksa.

Menurut sumber Espos di Kejari Solo, pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dilangsungkan menyusl sudah selesainya tahap pengumpulan alat bukti. Berbekal alat bukti yang ada, Kejari akan memperdalam materi pemeriksaan. Alat bukti itu terdiri atas, laporan pertanggungjawaban keuangan di UPTD Terminal Tirtonadi, Dishub Solo, dan instansi di lingkungan Pemkot Solo lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pekan ini dilanjutkan pemeriksaan saksi-saksi. Jumlahnya ada sekitar empat orang,” jelas sumber Espos awal pekan ini.

Sumber yang enggan disebut namanya tersebut menerangkan, materi pemeriksaan terhadap seluruh saksi sudah menyangkut ke persoalan dugaan terjadinya Pungli di Terminal Tirtonadi periode 2007-2009. Hal tersebut termasuk, asal dana hingga aliran dana.

“Jadi, tetap berjalan pemeriksaannya. Tunggu saja hasilnya nanti,” kata dia.
Sebelumnnya, Kasi Intel, Sunarko mewakili Kajari Solo, Sugeng H membenarkan agenda pemeriksaan secara maraton mulai awal Desember. Total saksi yang bakal diperiksa diperkirakan mencapai puluhan orang.

“Pemeriksaan para saksi ini guna mendukung data atau alat bukti yang ada. Selama pemeriksaan, para saksi juga dituntut berbicara yang yang jujur. Karena, pada dasarnya kami sudah mendapatkan sekaligus mempelajari data penting terkait kasus ini,” kata dia.

Dia berharap, dengan diselenggarakannya materi pemeriksaan terhadap para saksi, pengusutan kasus dugaan Pungli di terminal semakin kentara. Untuk sementara, Kejari Solo baru menetapkan seorang tersangka dalam kasus yang merugikan keuangan negara tersebut, yakni Mantan Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Sardjono.

“Tersangka baru satu itu. Belum tahu juga akan bertambah atau tidak. Semuanya, tergantung nanti,” kata dia.

pso