SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Demi mengurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM), PLN membangun tiga pembangkit non-BBM, yaitu satu PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan dua PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

Demikian hal tersebut disampaikan dalam keterangan pers PLN yang diterima , di Jakarta (28/5/2011).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Ketiga proyek pembangkit tersebut sehari sebelumnya sudah diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam peresmian Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011–2025.

PLTA yang akan dibangun bernama Peusangan 1 (2 x 22,5 MW) dan PLTA Peusangan 2 (2 x 21,5 MW), berlokasi di Sungai Peusangan, Takengon, Aceh

Proyek pembangkit listrik tenaga air rencananya akan dibangun selama 94 bulan. Pembangunan pembangkit tersebut dilakukan untuk meningkatkan keandalan pasokan di wilayah Sumatera Utara dan Aceh melalui sistem 150 kV.

Pembangkit yang direncanakan akan beroperasional pada triwulan 4 tahun 2015 tersebut didanai oleh Bank JICA (Jepang) dengan nilai Rp 2,96 triliun.

Pembangkit ini juga disiapkan untuk mengganti beberapa pembangkit yang masih bersumber dari bahan bakar minyak.

Selanjutnya, PLTS 100 Pulau di Pulau Miangas yang berlokasi di Pulau Miangas, Sulawesi Utara. Proyek pembangkit listrik ini dibangun dalam rangka mempercepat rasio elektrifikasi di pulau-pulau yang tersebar di Indonesia, terutama di wilayah Timur.

Pembangunan akan memakan waktu hingga tiga bulan dengan daya mencapai 85 KWpeak. Pihak PLN memperkirakan dapat mengurangi kendala transportasi dan harga BBM tinggi yang diperlukan untuk kebutuhan pembangkit yang sebelumnya menggunakan diesel.

Pembangkit yang dibangun dengan dana belanja modal tahun 2011 sebesar Rp 5,02 miliar tersebut dapat menghemat pemakaian BBM hingga Rp 1,2 miliar/tahun.

Sementara pembangkit yang terakhir adalah PLTS 100 Pulau di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. Proyek pembangkit yang ketiga ini juga merupakan salah satu program PLN membangun pembangkit listrik di 100 pulau. Pembangkit ini diperkirakan rampung dalam 3 bulan.

Pembangkit listrik senilai Rp 11,3 miliar tersebut dibangun dari dana anggaran PLN dengan tujuan mengurangi pemakaian BBM serta mempercepat penambahan rasio elektrifikasi.

PLN memperkirakan, penghematan dana untuk BBM yang bisa dipangkas melalui pembangkit tenaga surya ini adalah senilai Rp 300 juta setahun.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya