SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

Kejahatan siber tahun 2016 akan semakin dahsyat. Bagaimana prediksi kejahatan siber 2016?

Solopos.com, JAKARTA — Serangan siber melalui dunia maya cukup beragam. Penjahat siber tahun 2016 tengah mengintai pengguna dompet digital. Aksi public shaming disertai pemerasan, dengan memanfaatkan koleksi foto pribadi untuk mempermalukan korban juga sudah diendus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut para ahli Kaspersky Lab, di tahun 2016, Advanced Persistent Threats (APT) disebut akan menghilang dan digantikan oleh ancaman yang lebih berbahaya lagi dan bahkan semakin sulit untuk dideteksi dan ditelusuri kembali ke asal muasal pelaku dari serangan tersebut.

Dalam prediksi serangan siber, para ahli mengungkapkan ancaman masih tetap ada, tetapi konsep Advanced dan Persistent akan hilang untuk mengurangi jejak yang tertinggal di sistem terinfeksi.

Para penjahat siber juga akan lebih mengandalkan off-the-shelf malware untuk meminimalkan biaya yang harus mereka keluarkan. Prediksi Kaspersky Lab ini disusun oleh 42 pakar keamanan yang berasal dari Global Research and Analysis Team (GReAT) yang tersebar di seluruh dunia.

Berikut hasil ramalan Kapersky lab tentang  kejahatan untuktahun 2016 sebagaimana dihimpun Solopos.com dari Detik, Senin (4/1/2016).

-APT menghilang, diganti ancaman yang lebih berbahaya dan sulit terdeteksi. Seperti yang telah dijelaskan di atas akan ada perubahan dramatis dalam struktur serta cara beroperasi dari APT.

-Tindak kejahatan melalui smart TV dan atau mesin pembuat kopi. Popularitas ransomware akan semakin meningkat dengan penggunaan Trojan perbankan dan diprediksi akan semakin meluas ke area yang baru seperti perangkat OS X. Perangkat tersebut kebanyakan dimiliki oleh para target yang dianggap kaya sehingga akan lebih menguntungkan penjahat siber. Selain itu perangkat mobile dan Internet of Things juga dijadikan target.

-Model pembayaran terbaru. Sistem pembayaran alternatif seperti Apple Pay dan Android Pay, serta bursa saham akan menjadi target empuk bagi serangan siber keuangan dan akan terus dikembangkan oleh para penjahat.

-Membocorkan kehidupan pribadi. Pada tahun 2015 kita melihat kenaikan jumlah DOXing, serangan berupa public shaming serta pemerasan, semua orang mulai dari Hacktivists hingga negara menggunakan strategi penyebarluasan foto-foto pribadi, informasi, daftar pelanggan, dan kode untuk mempermalukan target mereka. Sayangnya, Kaspersky Lab melihat praktek seperti ini masih akan terus meningkat secara eksponensial pada tahun 2016.

“Di 2016 kita akan melihat evolusi yang signifikan dari keahlian tradecraft dalam spionase cyber, para aktor ancaman canggih itu berupaya meminimalkan biaya dengan memanfaatkan kembali malware yang tersedia secara komersial dan menjadi lebih mahir dalam menyembunyikan peralatan canggih, infrastruktur, serta identitas mereka dengan cara menghilangkan sifat terus-menerus, ” kata Senior Security Expert Global Research and Analysis Team, Kaspersky Lab, Juan Andrés Guerrero-Saade.

Ia menambahkan, tahun 2016, kita juga akan melihat lebih banyak lagi pemain yang masuk ke dunia kejahatan digital. Keuntungan yang didapatkan dari serangan siber tidak bisa terbantahkan dan semakin banyak orang yang menginginkan bagian dari keuntungan tersebut.

“Dengan banyaknya para pemain baru, sebuah industri outsourcing yang rumit juga mulai bermunculan untuk memenuhi permintaan jenis malware baru dan bahkan untuk melakukan keseluruhan aksi serangan. Hal itu menimbulkan skema baru yaitu Access-as-a-Service, yaitu menawarkan akses ke target yang telah terinfeksi kepada penawar tertinggi,” lanjut Juan.

Prediksi jangka panjang kejahatan siber dari Kaspersky Lab meliputi, di antaranya sebagai berikut:

-Evolusi serangan APT bisa dipastikan akan lebih banyak lagi pendatang baru yang bergabung ke dunia APT. Tentara bayaran siber akan bertumbuh karena semakin banyak pihak-pihak yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari serangan online.

Mereka pastinya akan menawarkan keahlian serangan kepada siapa saja yang bersedia membayar, dan juga untuk menjual kepada pihak ketiga yang tertarik terhadap akses digital ke korban berprofil penting, hal seperti ini biasa disebut dengan penawaran Access-as-a-Service.

-Pemecah belah Internet. Munculnya Internet yang terpecah-belah, terbagi-bagi sesuai negara. Apabila hal itu benar-benar terjadi, maka ketersediaan internet di wilayah di mana saja akan dapat dengan mudah dikendalikan dengan cara melakukan serangan pada titik-titik layanan yang dapat menyediakan akses di seluruh area yang berbeda.

Lanskap seperti itu bahkan bisa menyebabkan pasar gelap untuk konektivitas. Sama halnya, dengan teknologi yang menggerakkan Internet secara rahasia terus mendapatkan perhatian banyak orang dan diadopsi secara luas, para pengembang yang memiliki kepentingan di pasar, pertukaran, dan forum gelap juga akan terus mengembangkan teknologi yang lebih baik lagi untuk menjaga hal yang rahasia ini tetap menjadi rahasia.

“Di tahun yang baru, perkembangan menantang sudah menanti para pelaku industri keamanan IT di depan. Kami percaya berbagi wawasan dan prediksi dengan rekan-rekan kami di seluruh industri serta dengan pemerintah, penegak hukum, dan organisasi di sektor swasta akan mendorong kolaborasi yang diperlukan untuk secara proaktif menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan kita,” papar Juan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya