SOLOPOS.COM - Suasana acara Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak di Alun-Alun Mejayan, Kabupaten Madiun, Jatim, yang dimeriahkan juga dengan penampilan band Letto, Jumat (20/11/2015) malam. (Tribratanews.my.id)

Kejahatan seksual disikapi seriun oleh pemerintah dengan menyelenggarakan acara Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak.

Madiunpos.com, MADIUN – Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyelenggarakan sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak di Alun-Alun Mejayan, Kabupaten Madiun, Jumat (20/11/2015) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com dari Bagian Humas Polres Madiun, sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak bukan hanya dihadiri pejabat di lingkungan Pemprov Jatim dan Pemkab Madiun, melainkan mengundang juga sekitar 2.000 pelajar sekolah setingkat SMA dan 1.500 kader Gerakan Keluarga Berencana (KB) desa di Kabupaten Madiun.

Mereka lesehan di bawah tenda berukuran besar di Alun-Alun Mejayan. Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dalam sosialisasnya meminta semua pihak mewaspadai kejahatan seksual terhadap anak karena sangat membahayakan bagi perkembangan kejiwaan dan masa depan mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Menurut dia, semua lapisan masyarakat memanggul beban tanggung jawab untuk menjamin masa depan setiap anak Indonesia. “Saya minta kepada semua pihak, yakni keluarga, sekolah, pendidik dan masyarakat yang berdekatan dengan anak untuk mewaspadai tindak kejahatan seksual terhadap mereka. Semua pihak mempunyai tanggung jawab menekan angka kejahatan tersebut mengingat anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita jaga,” kata Gus Ipul.

Trauma Psikologis
Berdasarkan data dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT), Gus Ipul menerangkan jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jatim pada tahun 2014 mencapai 349 kasus. Dari jumlah tersebut, 152 kasus merupakan kekerasan yang menimpa anak. Sementara itu, lanjut Gus Ipul, jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jatim sejak Januari 2015 hingga September 2015 mencapai 235 kasus, yakni 112 kasus merupakan kekerasan terhadap anak.

“Kekerasan yang dilakukan anggota keluarga dapat berdampak serius hingga menimbulkan trauma psikologis jangka panjang, terutama dalam kasus inses orang tua. Karena itu, mari kita lawan kejahatan seksual terhadap anak, kita harus berikan perhatian ekstra demi masa depan mereka” pinta Gus Ipul kepada masyarakat.

Berdasarkan informasi yang diterima dari bagian Humas Polres Madiun, Gus Ipul juga menyampaikan beberapa hal menyangkut implementasi UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak, Inpres No. 5/2014 tentang Gerakan Sosial Anti Kekerasan Anak, dan permasalahan terkait
lemahnya penegakan hukum terhadap kasus kejahatan yang menimpa anak.

Di sisi lain, bagian Humas Polres Madiun mengabarkan sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak di Alun-Alun Mejayan dihibur dengan aksi pertunjukan musik oleh band Letto dari Jogja.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya