SOLOPOS.COM - KRI Bung Tomo masuk wilayah RI, Minggu (7/9/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Joko Sulistyo)

Kejahatan maritim dapat diantisipasi dengan berbagai cara, termasuk dengan duduk bersama menyatukan pemahaman.

Harianjogja.com, JOGJA- Lembaga Koordinasi Wilayah Regional Kelautan atau Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) yang berisi 19 negara menggelar pertemuan keenam di Jogja pada 30 Maret hingga 1 April 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pertemuan ini selain untuk meningkatkan kerja sama penanganan kejahatan kemaritiman, juga untuk membahas isu-isu yang berkembang terkait masalah kelautan,” kata Kepala Badan Kemanan Laut Indonesia Laksamana Madya DA Mamahit, Senin (30/3/2015).

Menurut dia, Indonesia bersama negara-negara ASEAN sepakat memberlakukan Piagam ASEAN dengan tujuan menjaga dan meningkatkan perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan.

Ia mengatakan, selain agenda tersebut, pertemuan di Jogja ini juga akan membahas isu-isu terkini terkait kelautan di Asia Pasifik termasuk imigran gelap dan perbudakan anak buah kapal (ABK).

“Meskipun hubungan politik antara Indonesia dengan Australia sempat naik turun dalam beberapa waktu terakhir ini, namun hal tersebut tidak berpengaruh dengan pertemuan ini,” katanya.

Kegiatan ini diikuti 25 instansi terkait di Indonesia dan 15 negara, yakni Australia, Srilanka, Tiongkok, Hongkong, Jepang, Maladewa, Pakistan, Myanmar, Kamboja, Filipina, Papuanugini, Timor Leste, Bangladesh, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Singapura dan India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya