SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Kejaksaan Agung mengakui banyak laporan yang masuk dari masyarakat mengenai kinerja para jaksa. Namun, hal ini sangatlah sulit dibuktikan, karena alat bukti yang dihadirkan oleh pelapor tidak cukup sehingga ini menyulitkan pihak Kejagung dalam mengusut oknum jaksa tersebut. Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (24/11) mengatakan sepanjang tahun ini ada 1.500 laporan yang masuk, namun hanya 196 yang terbukti dan sudah dikenai sanksi. Kesulitannya adalah, sering kali tidak ada bukti yang mencukupi. Menurut Marwan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan membuka kembali pemeriksaan apabila ada bukti yang mengarah pada pelanggaran. Namun, Marwan menolak apabila banyaknya laporan negatif para jaksa itu berkaitan dengan rendahnya biaya perkara.  Menurutnya, biaya perkara bukan merupakan alasan, karena Kejagung selalu memberikan support apabila di daerah kekurangan dana.

Sementara itu, anggota Ombudsman Hendra Nur Cahyo mengungkapkan, banyaknya jaksa bermasalah salah satunya karena jaksa juga harus menanggung biaya perkara. Menurut dia, remunerasi atau gaji yang didapatkan jaksa tidak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari. Hendro juga mengatakan, hal itu membuat jaksa lalu meminta biaya keluarga terdakwa atau korban untuk menutupi biaya operasional. Hendra lalu mencontohkan, jaksa yang mengadu ke Ombudsman mendapatkan gaji sebesar 3.250.000 rupiah. Tapi, setiap bulannya pula ia harus menangani sekitar 30 perkara, sehingga gaji dan biaya operasional menjadi tinggi sekali dan tidak memadai. Jaksa Agung Basrief Arief mengakui biaya operasional memang menjadi masalah. Namun, dia menegaskan bahwa sudah ada peraturan dimana biaya perkara dibebankan kepada yang berperkara. [MIOL/dtc/dtp]

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya