SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat TPU Makam Iropanjen (Irobangsan, Pandean, dan Kajen) di Pandes, Wedi, Sabtu (17/4/2021). Warga luar desa sering kebingungan saat mencari alamat di daerah di dekat makam tersebut. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Kejadian aneh sering dialami oleh warga luar ketika melintasi tempat permakaman umum (TPU) Dayakan di Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Klaten. Seperti sering tersesat saat malam hingga Google Maps tak berfungsi normal.

Kepala Desa (Kades) Pandes, Kecamatan Wedi, Heru Purnomo, menceritakan keberadaan TPU Dayakan sering menyita perhatian warga. Terutama bagi warga dari luar Pandes. Penyebabnya, warga luar desa yang belum pernah melintas di daerah tersebut sering kebingungan saat mencari alamat seseorang atau pun mengikuti petunjuk jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

"Makam Dayakan itu juga disebut Makam Iropanjen yang kepanjangan dari Irobangsan, Pandean, dan Kajen. Itu nama-nama dukuh di sini. Jadi TPU Iropanjen itu berada di tiga dukuh itu sekaligus. Di situ ada makam Mbah Kaji dan Wirobangsa. Banyak orang bilang, penunggu makam di situ istilahnya memang sok usil," kata Heru Purnomo, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya, Sabtu (17/4/2021).

Baa Juga: Kecelakaan Maut Jalan Solo-Jogja: Libatkan 2 Mobil dan Motor, 1 Orang Meninggal

"Orang dari luar yang masuk [Desa] dibikin bingung. Kalau tidak tanya warga setempat, sering orang hanya berputar-putar saat mencari alamat. Bahkan, dulu ada bakul bakmi tersesat hingga masuk ke area makam. Jadi, bakul bakmi itu jualan di tengah makam di malam hari."

Diputar-Putar

Heru mengatakan kejadian orang luar desa yang "dibikin" bingung saat mencari alamat masih terjadi. Terlebih jika mereka tidak bertanya kepada warga setempat. Mereka sering diputar-putar di sekitar TPU Dayakan.

"Kalau tidak dihentikan warga atau tidak tanya warga asli di daerah situ, ujung-ujungnya nanti berhenti alias finish di depan makam. Lokasi TPU Dayakan atau Iropanjen itu memang berada di tengah permukiman warga yang padat penduduk," katanya.

Salah seorang warga luar Pandes yang kebetulan baru kali pertama melintasi daerah di dekat TPU Dayakan, Rendra, adalah salah satu "korbannya". Ia mengaku sempat kebingungan. Suatu saat dirinya pernah mengendarai sepeda motor masuk ke jalan kampung di lokasi tersebut. Ia bingung mencari alamat Kantor Desa Pandes. Rendra lantas menggunakan Google Maps untuk mencari lokasi rute.

Baca Juga: Berniat Ibadah, Kades di Karangdowo Rutin Gratiskan Panen 1 Patok Sawahnya untuk Warga

"Saat di lokasi di dekat makam, saya bingung. Akhirnya saya keluarkan smartphone untuk mencari rute Kantor Desa Pandes. Saat saya ikuti rute di google maps, ternyata saya menemukan jalan buntu. Akhirnya, saya tanya warga dan telepon teman agar dapat mengetahui jalan keluarnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya