SOLOPOS.COM - Soto Mbok Dele Klaten. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENSoto menjadi salah satu kuliner khas yang dimiliki Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Saking populernya, kabupaten itu bahkan mendapat julukan Klaten Kota Soto.

Beragam jenis soto dengan nama dan ciri khas yang berbeda dapat ditemui di daerah itu. Penyajian soto di Klaten dinilai cukup unik dibanding daerah lain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satunya, soto khas Klaten yang disajikan dalam mangkuk besar. Hal itu terungkap di artikel yang ditulis Bernadita Purba Septian dan Indah Handaruwati dalam Jurnal Bisnisman: Riset Bisnis dan Manajemen (2021).

Objek risetnya adalah Warung Soto Mbok Geger yang berlokasi di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Dalam artikel itu disebutkan bahwa Soto Mbok Geger menyajikan menu sotonya dalam mangkuk bersih dan kuah yang masih panas.

Di sisi lain, terdapat lauk berupa gorengan yang terlihat dalam kondisi baru dan hangat. Cara penyajian seperti itu dinilai menggugah selera makan pelanggan.

Baca Juga: Soto Bu Yati Delanggu Klaten, Disajikan Tanpa Kuah tapi Tetap Nendang di Lidah

Penyajian unik lainnya dilakukan oleh pemilik Warung Soto Bebek Bu Heri. Alih-alih menggunakan daging ayam atau sapi saat menyajikan sotonya, warung itu justru menggunakan daging bebek sebagai bahan utama penyajian.

Dilansir dari laman klatenkab.go.id, Soto Bebek Bu Heri disajikan dengan kuah bening sehingga membuatnya lebih segar. Dalam memproses daging bebeknya, mereka membutuhkan waktu selama tiga hari dengan bumbu bacem. Hal itu membuat dagingnya tak terasa alot dan tak berbau amis.

Selain menjadikan daging bebek sebagai bahan utama, penyajian sotonya juga didukung oleh kuah kaldu dari daging bebek yang diproses dengan campuran rempah-rempah. Hal ini membuat Soto Bebek Bu Heri menjadi lebih segar dan gurih untuk dinikmati.

Keunikan dalam penyajian soto khas Klaten juga tampak di warung Soto Bu Yati. Lokasi warungnya berada di Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu.

Disebut unik lantaran Soto Bu Yati menyajikan soto minim kuah. Soto itu dikenal dengan sebutan soto garing alias toring.

Baca Juga: Soto Bebek Bu Heri Danguran, Kuliner Khas Klaten dengan Resep Warisan Leluhur

Pada penyajiannya, soto itu hanya menggunakan kuah untuk membasahi bagian atas seperti nasi, sayuran, dan daging. Kuahnya tak sampai memenuhi wadah soto.

Selain beragam keunikan yang didapat dari penyajian, harga soto khas Klaten juga tergolong terjangkau. Harga yang tak mahal ini ikut memengaruhi minat masyarakat dalam membeli soto.

Dalam penelusuran Solopos.com, harga setiap porsi soto di warung-warung di Klaten tak ada yang lebih dari Rp10.000. Soto Bebek Bu Heri misalnya, setiap porsinya dibanderol dengan harga termurah senilai Rp8.500. Sedangkan untuk soto pisah dengan potongan daging bebek yang lebih banyak harganya Rp10.000.

Sementara di warung makan Soto Kwali Pak Suryo yang berlokasi di Ngepos, Kecamatan Klaten Tengah, harga satu porsi soto besar hanya dibanderol dengan harga Rp6.000. Sedangkan seporsi soto kecil harganya Rp3.000.

Harga soto yang ditawarkan di berbagai warung makan di Klaten dinilai berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal itu diungkapkan Aditya dalam Skripsi berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Produk dan Lokasi terhadap Kepuasan Konsumen pada Warung Makan Soto Kwali Pak Suryo Klaten, yang terbit tahun 2019.

Baca Juga: Nikmat! Ini Resep Soto Sapi Legendaris Mbah Gito Birun Jatinom Klaten

“Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada warung makan Soto Kwali Pak Suryo. Besarnya pengaruh harga tersebut sebesar 26%,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya