SOLOPOS.COM - Ratusan pelayat menghadiri pemakaman pemilik wedangan hick gaul pak mul di Popongan, karanganyar, Minggu (2/4/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning W)

Solopos.com, KARANGANYAR–Meninggalnya Lasno Agung Mulyono alias Pak Mul, pemilik Wedangan Hick Gaul Popongan Karanganyar memberikan duka mendalam bagi para pencinta kuliner di Karanganyar dan Soloraya.

Keistimewaan Hick Gaul Pak Mul yakni makanan bubur tumpang hingga minuman jahe gepuknya. Hick Gaul Pak Mul menjadi pionir minuman OBH (Obat Batuk Hick), racikan jahe, kencur, dan jeruk (JKJ). Kuliner wedangan ini naik kelas dari semula hanya lapak kecil di pinggir jalan tak jauh dari lampu merah Bejen, kini berkembang pesat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Para pelanggan berdatangan dari berbagai daerah di luar Karanganyar. Bukan warga biasa saja, wedangan Hick Gaul Pak Mul menjadi langganan para pejabat hingga artis ibukota.

Lurah Popongan Jalu Setyo B. mengatakan dunia kuliner Karanganyar berduka atas meninggalnya almarhum. Sosok almarhum yang humoris dan baik ditunjukkan dengan banyaknya pelayat yang hadir ke rumah duka pada Minggu (2/4/2023). Mereka memberikan penghomatan terakhir untuk almarhum.

“Kolega dari Solo banyak yang datang. Kepergian Pak Mul mengejutkan semuanya, karena beliau selama ini tidak sakit. Kondisinya juga sehat,” katanya kepada Solopos.com.

Pak Mul merintis usaha wedangan Hick Gaul sejak 2002. Usahanya ini berkembang ke anak-anak muda, keluarga hingga tamu-tamu dari luar kota. Kini Pak Mul bahkan mampu mengembangkan usahanya dengan membeli tanah di kanan dan kiri bangunan rumahnya.

“Banyak yang kehilangan. Pak Mul ini kan sosoknya humoris. Suka berpantun. Itu yang tidak ditemukan di wedangan lain,” kata dia.

Dari segi makanan dan minuman, Keistimewaan wedangan Hick Gaul Pak Mul Karanganyar ternyata juga punya rasa sendiri bagi para pencinta kuliner. Di makanan misalnya, Hick Gaul Pak Mul menjual bubur tumpang yang banyak dicari pelanggannya. Kemudian untuk minuman, lanjut dia, wedang jahe gepuk tidak terkalahkan.

“Aneka minuman jahe juara di Hick Gaul Pak Mul. Jahe gepuk, OBH, sampai jahe susunya juara,” tutur dia yang juga pelanggan tetap Hick Gaul Pak Mul.

Dia berharap ahli waris bisa meneruskan usaha wedangan Hick Gaul Pak Mul. Dengan tetap mempertahankan kuliner khasnya.

Pesan sama disampaikan Bupati Karanganyar Juliyatmono saat menghadiri prosesi pemakaman almarhum. Yuli sapaan karibnya, mewakili Forkopimda Karanganyar menyampaikan rasa bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas kepergian Pak Mul. Ia juga berpesan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk tabah dan sabar.

“Kami menyampaikan rasa berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian Pak Mul. Mudah-mudahan keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan,” katanya.

Di kesempatan itu, Yuli menyampaikan sosok Pak Mul bukanlah orang sembarang. Pak Mul menjadi bagian penting dalam memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Karanganyar.

Usaha yang dirintis dari lapak pedagang kaki lima (PKL) kecil di pinggir jalan, hingga kini mampu bertransformasi menjadi wedangan yang dikenal seantero Indonesia. Pembeli Hick Gaul Pak Mul bukanlah kalangan biasa, namun menjadi langganan para pejabat maupun warga di luar Karanganyar.

“Dari Jakarta sekalipun datang ke sini (Hick Gaul Pak Mul). Jadi tidak main-main pembelinya,” katanya.

Yuli pun berpesan kepada keluarga untuk bisa meneruskan usaha wedangan tersebut. Sosok Pak Mul yang humoris dan pandai parikan selama ini menjadi daya tarik wedangan Hick Gaul.

“Apa yang sudah ditanam pak Mul harus bisa diuri-uri,” Pesannya.

Warga Ngringo, Ulfa K., mengaku wedangan Hick Gaul Pak Mul menjadi andalannya saat kondisi badan kurang fit. Dia akan mencari jahe gepuk atau jahe kencur jeruk (JKJ) racikan Wedangan Hick Gaul Pak Mul. Jarak rumahnya ke Wedangan Hick Gaul Pak Mul yang jauh, bukan menjadi halangannya.

“Menurut saya, OBH atau JKJ di Hick Gaul Pak Mul tidak ada yang mengalahkan. Mungkin ini juga pionir minuman OBH di wedangan-wedangan,” katanya.

Pantauan Solopos.com, ratusan pelayat melepas kepergian Lasno Agung Mulyono atau dikenal Pak Mul, pemilik Wedangan Hick Gaul Popongan pada Minggu (2/4/2023) siang.

Pelayat berdatangan ke rumah duka di Jalan Raya Solo-Tawangmangu tepatnya di Ngarjosari, Popongan, Karanganyar. Tidak hanya kalangan pejabat, pengusaha hingga warga pecinta Hick Gaul juga melayat untuk memberikan penghormatan terakhir bagi almarhum.

Sebelumnya Lasno Agung Mulyono alias Pak Mul, pemilik warung Hick Gaul Karanganyar meninggal dunia pada Minggu (2/4/2023) subuh tadi. Pak Mul yang khas pantun dan humoris saat melayani pembelinya ini, meninggal secara mendadak.

Pemilik Hick Gaul meninggal di usia 56 tahun. Pak Mul meninggalkan seorang istri Sri Mulyani dan tiga anak, dua menantu dan tiga cucu.

“Pak Mul meninggal pukul 04.30 WIB. Almarhum dimakamkan di pemakaman Semojo Dukuh, Popongan,” kata dia.



Dari informasi yang diterima, dia mengatakan Pak Mul meninggal secara mendadak. Saat itu almarhum menunggu imsak dengan memakan kurma. Almarhum kemudian duduk di kursi dengan kondisi badan tiba-tiba lemah lalu tidak sadarkan diri. Almarhum sempat dibawa ke RS PKU Karanganyar, namun sudah meninggal dunia.

“Pak Mul mboten gerah nopo-nopo. Wong dalu tasih terawih, warunge gih buka. Infonya bibar sahur, dhahar kurma lih ngentosi imsak, lenggah an kok terus lemes mboten sadar. Dibeto RS PKU Karanganyar pun tilar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya