Keistimewaan DIY didukung dengan kendaraan tradisional.
Harianjogja.com, BANTUL — Puluhan bajingan berdialog dengan sultan pada Sabtu (24/9/2016) malam di Stadion Sultan Agung, Dusun Pacar,Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Sultan mewacanakan menjadikan gerobak sapi sebagai bagian dari keistimewaan Jogja, karena diaggap sebagai transportasi tradisional Jogja. Sultan berjanji akan gelontorkan dana agar gerobak sapi tetep lestari.
Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X megatakan akan mengelontorkan dana untuk pelestarian grobak sapi. Namun dia memberikan syarat kepada bagi paguyuban bajingan untuk membentuk koperasi yang berbadan hukum. Sultan akan mengelontorkan dana tersebut dalam bentuk modal koperasi.
“Paguyuban sudah punya koperasi belum. Kalau belum nanti bikin koperasi biar saya yang modali. Dua bulan cukup to untuk mendirikan koperasi. Kalau lebih dari dua bulan nanti masuknya di anggaran 2017, tapi kalau November koperasinya sudah jadi, nanti bisa mengunakan sisa anggaran 2016,” kata Sultan kepada puluhan bajingan.
Koperasi dinilai Sultan mampu memecahkan persoalan keuangan yang kerap dialami oleh para bajingan. Pasalnya, para bajingan kerap menjul sapi-sapi mereka untuk pemenuhan hidup sehari-hari, sehingga kelestarian gerobak sapi menjadi terancam. Padahal, menurut Sultan gerobak sapi bisa jadi menjadi ikon transportaasi tradisional di Jogja.
“Ya kalau gerobak sapi dianggap sebagai kekhasan bisa saja. Karena nyatanya di Jogja ada karosei gerobrak sapi, artinya produk ini masih laku di desa sebagai alat transportasi untuk angkotan lokal seperti mengakut padi, jagung dan hasil bumi lainya. Di daerah belum tentu ada, mungkin di Jawa Tengah ada, tapi di luar Jawa belum tentu ada,” jelas Sultan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
