SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com,JOGJA– Akademi komunitas dengan dua program studi Karawitan dan Pedalangan, Tari dan Kriya bakal dilaunching oleh Gubernur DIY pada September. Program studi itu telah mendapatkan akreditasi dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Sertifikat kelulusan D1 dikeluarkan oleh Dikti,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam ramah tamah dengan Pasukan Pengibar Bendara (Paskibraka) se DIY, di Bangsal Kepatihan, Senin (18/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akademi komunitas itu menjadi solusi untuk anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Pemerintah Daerah DIY menyediakan beasiswa dari dana keistimewaan untuk para peminatnya. Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengatakan lulusan Akademi Komunitas itu akan ditempatkan di desa- desa untuk dapat menumbuhkan pemberdayaan kebudayaan. Namun tidak sekadar melatih orang- orang bisa menari, melainkan juga dapat menciptakan peradaban kebudayaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Baskara Aji mengatakan akreditasi Dikti pada akademi komunitas itu sebagai kurikulum perguruan tinggi negeri untuk vokasi. Karenanya, Dikti memberikan Insitut Seni Indonesia (ISI) sebagai Pembina akademi komunitas. Rencana pembelajaran dilakukan dengan membangun sarana dan prasarana di Sewon dengan luas lahan sekitar 1,1 hektar, yang pengadaannya akan dibantu oleh Gubernur DIY.

Sementara ini, pemberian teori akan diberikan di Gedung Youth Center, sedangkan prakteknya bekerjasama dengan sanggar- sanggar. Untuk tari bekerjasama dengan Sanggar Sasminta Mardawa Ndalem Pujokusuman, Jogja. Sedangkan karawitan di sebuah Sanggar di Singosaren, Banguntapan, Bantul. Adapun seni kriya di sebuah Sanggar kerajinan di Kasihan, Bantul.

Mengenai peminatnya, menurut Aji, lebih dari kuota yang ditentukan sebanyak 30 orang per program studi. Karenanya tengah dilakukan penyeleksian untuk menentukannya.

“Kemampuannya daerah saat ini tidak bisa lebih dari itu,” katanya.

Aji mengatakan, pendanaan akademi komunitas itu dibiayai dari dana keistimewaan yang dicairkan sebanyak tiga tahap. Pada termin pertama ini danais cair Rp130 miliar. Untuk mencairkannya termin selanjutnya, Pemda DIY harus bisa menyerap sebesar 80%. Sementara danais termin pertama ini baru terserap sekitar Rp50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya