Harianjogja.com, JOGJA—Kerabat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KGPH Hadiwinoto menyatakan Dana Keistimewaan DIY (Danais) seharusnya bisa digunakan untuk mendukung kegiatan seperti Sekaten yang digelar pemerintah kota tiap tahun agar lebih berkembang.
KBGH Hadiwinoto usai menghadiri upacara pemasangan pathok Sekaten di Jogja, Selasa (5/11/2013) mengatakan Pemerintah Kota Jogja bisa menyampaikan [permohonan Danais] ke Pemerintah DIY terkait penyelenggaraan Sekaten.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
“Bagaimana agar kegiatan tahunan yang mengandung unsur budaya, religi, dan ekonomi ini bisa lebih berkembang lagi,” kata
Menurut Penghageng Sarta Kriya Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini, Pemerintah Kota Jogja perlu melakukan inovasi agar Sekaten semakin berkembang sebagai kegiatan budaya dan wisata, sehingga memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung.
Inovasi tersebut, kata dia, di antaranya dengan membuat souvenir khusus yang hanya bisa dijumpai di arena Sekaten.
“Sekaten identik dengan ndog abang (telur merah). Bagaimana jika telur yang biasanya habis dimakan itu dibuat dari bahan lain seperti fiber glass, sehingga bisa dibawa pulang oleh wisatawan dan pengunjung,” katanya.
Telur merah yang terbuat dari fiberglass tersebut, kata dia, juga dapat dihias dengan kaligrafi. “Tetapi yang penting, souvenir ini hanya muncul saat Sekaten, sehingga wisatawan harus datang ke Jogja apabila ingin memperoleh souvenir itu,” katanya.
Pemerintah daerah, kata adik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X itu, juga bisa menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk membuat souvenir khusus tersebut.
Selain menguatkan unsur budaya dan wisata, KGBH Hadiwinoto juga mengatakan unsur religi penyelenggaraan Sekaten tidak boleh ditinggalkan begitu saja. “Harus lebih dikuatkan lagi,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
