SOLOPOS.COM - Makam Raja-raja Mataram di Imogiri

Harianjogja.com, JOGJA– Penghageng Panitikismo Kraton KGPH Hadiwinoto mengatakan gambar pengembangan Makam Raja- Raja Imogiri telah disiapkan hingga mampu menampung pemakaman sebanyak sembilan Sultan. Ia membantah merahasiakan desain gambarnya.

Adik HB X itu menjelaskan desain pengembangan itu dibuat bersama konsultan perencana bernama Winarno sejak 2004. Konsultan itu dipercaya karena sudah biasa merencanakan pembangunan berasitektur Jawa, bahkan staf- staf ahlinya berasal dari pensiunan Balai Purbakala.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rencana pembangunan sempat tertunda karena terjadi gempa pada 2006. Kerusakan berat terjadi di bagian makam paling timur. Di sana terdapat Kedaton Sapto Renggo, makam HB VII sampai HB IX. Gempa merobohkan pintu dan runtuhnya sebagian tembok kedaton yang langsung berbatasan dengan jurang, padahal pengembangan makam berada di area tersebut.

“Karenanya Mas Win saya suruh revisi gambar terutama untuk memperkuat pondasinya,” ujarnya kepada Harianjogja.com di Pratjimosono Kraton, Jumat (22/8/2014).

Gusti Hadi menjelaskan rencana pengembangannya dilakukan dengan menambah sebanyak tiga kedaton. Diketahui, saat ini terdapat tiga kedaton, yakni Kedaton Kasuwargan (makam HB I dan HB III), Besiaran (makam HB IV sampai HB VI), dan Kedaton Sapto Renggo itu.

Tiap kedaton baru nanti, lanjutnya, diperluas 2,5 sampai 3 kali dari setiap kedaton yang sudah itu. Alasan perluasan berlipat ini karena sekaligus untuk mengantisipasi tidak memungkinnya pengembangan Makam Raja- Raja Kotegede.

“Kalau semua tiga joglo dibangun bisa sembilan sultan. Bangunnya bisa bertahap, syukur sekaligus,” katanya.

Ia mengatakan semula pengembangan bakal didanai sendiri oleh Kraton dengan perkiraan menghabiskan Rp3 miliar- Rp4 miliar. Konsultannya itu dulu selalu mengkomunikasikan pengembangan makam itu dengan Dinas Kebudayaan, tetapi ia mengatakan konsultasi tersebut belakangan justru jarang. Malah, ia mengaku kaget karena dituduh menutup- nutupi gambar perencanaan makam.

“Dinas rene rung tahu, kok malah dikira (dituduh) mempersulit. Kepiye to iki…,” katanya.

Toh saat ia bersama dengan Pemda DIY dan DPRD DIY saat melakukan konsultasi raperdais ke Kemendagri, rencana pengembangan makam itu menurut dia juga ikut dibahas. (Baca Juga : KEISTIMEWAAN DIY Rehabilitasi BCB Menumpuk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya