SOLOPOS.COM - Salah satu sarana bermain di Taman Lampion Klaten yang jadi sasaran aksi vandalisme. Foto diambil Senin (6/2/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Taman Lampion Klaten kini kumuh karena kurang terawat dan banyak coretan vandalisme.

Solopos.com, KLATEN — Taman Lampion berada di kawasan Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara. Lokasi tepatnya di belakang kantor PMI Klaten serta berada sekitar 200 meter dari Jl. Veteran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pepohonan rindang, embung, taman bermain, serta air mancur dihiasi 13 patung Hanoman ada di Taman Lampion. Hanya, tak terlihat bangunan atau benda yang menyerupai lampion seperti nama taman yang dibangun Pemkab Klaten sekitar 2014 lalu itu.

Sebagian bangunan di taman itu bergaya oriental didominasi warna merah seperti yang terlihat pada gapura serta gazebo. Tak banyak warga yang mendatangi Taman Lampion saat Solopos.com menyambanginya, Senin (6/2/2017) siang.

Hanya ada beberapa muda-mudi di beberapa lokasi taman seperti taman bermain atau gazebo. Keramaian hanya terlihat pada embung taman yang didominasi para pemancing.

Taman itu sebenarnya indah. Namun, belakangan taman itu terkesan kumuh karena sebagian bangunan menjadi sasaran vandalisme. Tiga gazebo dipenuhi tulisan mulai dari tanggal hingga tulisan tak senonoh di dindingnya.

Lokasi air mancur serta taman bermain tak luput dari aksi vandalisme. Sementara itu, salah satu fasilitas taman bermain yakni jungkat-jungkit rusak.

Salah satu pengunjung Taman Lampion, Novi, 18, mengatakan taman tersebut menjadi salah satu alternatif untuk berwisata. Hanya, ia menilai masih perlu pembenahan pada sejumlah bagian taman.

Ia menyayangkan beberapa bangunan yang menjadi sasaran vandalisme. “Seperti pada jungkat-jungkit itu perlu diperbaiki dan beberapa fasilitas bermain perlu dicat ulang. Perlu juga disediakan tempat berteduh,” kata warga Kwaren, Kecamatan Ngawen, tersebut.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Kadri, 21. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Klaten tersebut mengatakan masih perlu pembenahan di taman itu terutama pada bangunan-bangunan yang dipenuhi coretan. “Sebenarnya sudah bagus. Tetapi, sayangnya ada bangunan yang menjadi sasaran vandalisme,” kata pemuda asal Kalimantan Barat tersebut.

Pengunjung lainnya, Maulana, 23, mengatakan beberapa fasiltas bermain catnya sudah mengelupas. Selain itu, ia menilai banyaknya coretan di gazebo membuat taman tersebut terkesan kumuh.

“Kalau mau duduk di gazebo itu risih karena banyak tulisan yang tidak senonoh. Ya sangat disayangkan masih banyak tangan jahil yang merusak keindahan taman,” kata warga Karanganom tersebut.

Kabid Kebersihan dan Pertamanan DPU dan Penataan Ruang Klaten, M. Anwar Shodiq, tak menampik sejumlah bangunan menjadi sasaran vandalisme. Selain vandalisme, taman itu juga kerap digunakan sebagai lokasi pacaran.

“Kami sebenarnya pernah kerja bakti membersihkan bangunan-bangunan yang menjadi sasaran vandalisme. Tetapi, setelah bersih kembali dicoret-coret,” urai dia.

Shodiq menjelaskan kerja sama dengan warga setempat juga sudah dilakukan. Namun, aksi vandalisme masih terjadi. “Susah untuk mengendalikan [vandalisme] karena kami juga tidak tahu siapa pelakunya. Kami sudah kerja sama dengan warga setempat untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga kebersihan taman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya