Lady Cempluk adalah siswi sebuah SMA markotop di Soloraya yang mempunyai sifat nyleneh dan suka iseng. Suatu hari ia minta izin meninggalkan pelajaran untuk membuat SIM di kantor Satlantas.
Saat giliran dipanggil untuk berfoto, dengan lagak kemayunya Cempluk memasang wajah yang dibuat seimut mungkin. Namun setelah SIM jadi, ternyata ia tidak puas dengan penampilan fotonya yang tidak sesuai harapan.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Sampai di sekolahan, Cempluk buru-buru mencari tip-x untuk menutupi foto SIM-nya agar tidak malu kalau SIM-nya dilihat teman-temannya.
“Hlo fotonya kok di-tip-x kenapa, Pluk?” tanya Gendhuk Nicole.
“Habis, yang moto tadi buru-buru sih, belum siap sudah dijepret,” jawab Cempluk beralasan.
“Tapi nanti kalau diperiksa polisi, kamu bisa kena tilang, dikira bukan SIM kamu karena wajahnya enggak kelihatan,” jelas Gendhuk Nicole.
“Alah, nanti dikasih minyak kayu putih juga hilang,” jawab Cempluk.
Benar saja. Saat istirahat Cempluk mencari minyak kayu putih. Tapi ndilalah tidak ada yang bawa.
“Pakai aseton saja, Pluk, ambil di lab,” usul Jon Koplo.
Cempluk pun mengambil aseton dan menuangkan pada selembar tisu, lalu meng-usek-usek tip-x yang menutupi foto SIM-nya. Tapi apa yang terjadi? Yang hilang bukan hanya tip-x-nya, tapi sak fotonya!
“Wadhuh, wajahku kok jadi hilang…?!” teriak Cempluk kaget melihat fotonya hilang.
“Salah sendiri, jadi anak mbok enggak usah banyak tingkah. Terima saja apa adanya. Jangan malu dengan wajah sendiri,” tegur Gendhuk Nicole.
Cempluk hanya bisa thenger-thenger menyesali perbuatannya.
Pramesti Arumingtyas, Ngelo RT 003/RW 008 Jendi, Selogiri, Wonogiri 57652