Pada awal Desember 2010 lalu, Jon Koplo, seorang guru SD swasta di Kota Solo mendapat musibah, SIM-nya ketlisut entah di mana. Daripada kerepotan, Koplo akhirnya berinisiatif mengurus surat kehilangan di kantor polisi terdekat untuk berjaga-jaga.
Siang hari itu Koplo meminta izin Kepala Sekolah untuk mengurus surat kehilangan di kantor polisi. Setelah menunggu lumayan lama karena harus antre, akhirnya tiba giliran Koplo menghadap petugas bernama Tom Gembus. Setelah menceritakan pengalamannya dan menyerahkan fotokopi SIM-nya, Pak Gembus membuatkan surat keterangan. Setelah di-print, Pak Gembus menyerahkan surat itu sambil berkata, “Jangan lupa uang ganti kertas Mas, seikhlasnya.”
“Inggih, Pak” jawab Koplo.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kemudian Jon Koplo merogoh sakunya. Ternyata duitnya hanya tinggal dua lembar, yakni pecahan seribuan dan sepuluh ribuan. Koplo pun bimbang karena kalau ia memberi Rp 10.000, uangnya tinggal Rp 1.000 thok thil, padahal saat itu Jon Koplo memang sedang tidak punya uang. Tapi kalau memberi seribu, malu dong sama Pak Gembus.
Pikir punya pikir, akhirnya Koplo lebih memilih menyelematkan mukanya meski harus kehilangan duit Rp 10.000. Uang Rp 1.000 pun akhirnya bablas buat parkir. Oalah, nasib kok ngenes, habis kehilangan SIM, kini kehilangan duit.
Misbakhul Munir, Tarukan RT 06/RW V Candi, Bandungan, Semarang