SOLOPOS.COM - penyaluran bantuan air bersih di Tangen, Sragen, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

penyaluran bantuan air bersih di Tangen, Sragen, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

SRAGEN-Dinas Sosial Sragen menghentikan bantuan air bersih untuk beberapa daerah yang diduga masih membutuhkan karena alokasi anggaran dana bencana kekeringan habis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Belasan warga Dukuh Plosorejo, RT 018, Galeh, Tangen berkumpul di perempatan jalan di sekitar rumah. Mereka datang membawa kelenting, ember dan jeriken. Barang-barang itu diletakkan di sekitar tangki PDAM yang diparkir di tepi perempatan. Petugas meminta warga mengisi jeriken, kelenting dan ember dengan air dari tangki. Setelah penuh, warga mengusung ember, jeriken dan kelenting ke rumah. Lantas mereka kembali mengisi jeriken, kelenting dan ember yang telah dikosongkan.

Salah seorang warga yang ditemui Espos di sela-sela mengisi kelenting, Jakinem, 37, menuturkan masih membutuhkan bantuan air bersih dari PDAM meskipun hujan telah turun selama beberapa pekan. Hal itu karena kondisi sumur di masing-masing rumah masih kering. Dia menduga sumur milik warga belum terisi air karena hujan belum rutin. Oleh karena itu Jakinem mengaku masih mengambil air dari sumur di tepi sawah yang berjarak sekitar dua kilometer (km). Apabila air di sumur itu habis maka Jakinem berjalan ke sumber lain yang berjarak tiga km bahkan lebih.

“Hujan sudah turun tetapi belum rutin. Jadi, sumur belum terisi hingga sekarang. Maka kami masih cari air di tengah sawah untuk memenuhi kebutuhan,” kata dia.

Hal senada disampaikan Sanem, 58. Dia menuturkan warga mendapat bantuan satu tangki air bersih dari PDAM pekan lalu. Air dari satu tangki dapat digunakan memenuhi kebutuhan selama tiga hari. Sanem berharap masih mendapat bantuan pekan depan.

Namun gayung tak bersambut. Jakiyem, Sanem dan ratusan warga lain yang masih membutuhkan air karena sumur masih kering harus menggigit jari. Kepala Seksi Bantuan Korban Bencana, Dinas Sosial Sragen, Budi Paryono, menuturkan Dinsos sudah tidak memiliki dana bencana alam kekeringan. Alokasi dana dari APBD 2012 senilai Rp70 juta untuk bencana alam kekeringan telah habis. Padahal Budi mengatakan beberapa warga di wilayah Sragen sebelah utara seperti Tangen, Jenar dan Mondokan masih membutuhkan bantuan air.

“Kami tidak dapat berbuat banyak karena dana sudah habis. Kami sudah menghentikan bantuan air pertengahan November. Sebetulnya masih ada beberapa warga di wilayah utara yang meminta bantuan air karena sumur belum terisi air meski sudah hujan. Kami mohon maklum perihal kondisi itu. Kami sudah memberikan sosialisasi perihal kondisi keuangan Dinsos kepada warga,” kata dia saat dihubungi Espos, Minggu (25/11/2012).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya