SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Kegiatan Presiden Jokowi, Senin (18/5/2015), menerima para artis untuk membicarakan masalah pembajakan.

Kanalsemarang.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menerima Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia di Istana Negara.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Sejumlah penyanyi papan atas hadir dalam acara tersebut seperti Anang Hermansyah, Ashanty, Marcell, Tantri Kotak, Olga Lidya, Venna Melinda, Zaskia Gotik, Dwiki Dharmawan hadir dalam pertemuan tersebut.

Dari pemerintahan hadir Mensesneg Pratikno, Menperin Saleh Husein, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Bareskrim Irjen Pol Budi Waseso.

Presiden dalam pidatonya mengatakan diundangnya Kapolri dalam kesempatan itu untuk menegaskan bahwa masalah pembajakan bukan hal yang biasa. Selama ini kasus pembajakan dibiarkan begitu saja meskipun kejahatan itu berlangsung terus menerus.

“Pembajakan terus menerus, penegakan hukumnya mestinya juga terus menerus. Sepertinya kuat-kuatan saja, mana yang kuat. Bosan-bosan saja, mana yang nanti akan bosan, penegak hukumnya atau pembajak,” kata Presiden Jokowi, Senin (18/5/2015).

Presiden menegaskan paling tidak kasus pembajakan hasil karya para seniman ditekan sekecil-kecilnya. Oleh karena itu Kapolri Jenderal Badrodin segera melakukan proses hukum terhadap kasus tersebut.

Kasus pembajakan karya musik tidak jauh berbeda dengan ilegal fishing yang terjadi terus menerus namun upaya penindakannya melempem. Padahal setiap hari 7.000 kapal lalu lalang di perairan Indonesia mengambil kekayaan laut begitu saja.

“Kalau saya tidak, bener data ini, 7.000 [kapal], saya suruh cek, betul pak. Kalau bapak mau lihat, malam hari, kayak pasar malam di Maluku, saya cek betul, saya ambil fotonya betul, 7.000 perintah saya saat itu, tangkapin semua, tenggelamin semuanya,” ujar dia.

Adapun kasus pembajakan CD, DVD, VCD atau kemudahan download di internet pada dasarnya telah diketahui semua orang apalagi penegak hukum. Jokowi mengatakan persoalannya cuma satu mau dan tidak mau.

“Ini harus diurus, harus mulai diurus, dan urusnya terus menerus. Ada konsistensi kalau mau kita hilang. Tolong saya diingatkan terus, saya akan perintahkan, untung didekat saya sekarang ada Triawan Munaf, tiap hari ketemu jadi bisa ingatkan,” ujar Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya