SOLOPOS.COM - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Kegiatan perusahaan Solo, DPRD mendorong sejumlah CSR yang diterima Pemkot untuk program adopsi satwa di TSTJ

Solopos.com, SOLO–Komisi III DPRD Solo mendorong sejumlah corporate social responsibility (CSR) yang diterima Pemkot diarahkan untuk mendukung program adopsi satwa di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Di sisi lain, direksi TSTJ diminta aktif melobi perusahaan agar tertarik mengikuti program.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anggota Komisi III, Suharsono, mengatakan program adopsi satwa selaras dengan fungsi TSTJ sebagai lembaga konservasi. Menurut Suharsono, butuh dukungan berbagai pihak untuk menyokong pemeliharaan ratusan ekor satwa di kebun binatang.

“Kalau hanya mengandalkan pemasukan kebun binatang, biaya untuk pakan satwa dan lain sebagainya mungkin kurang. Meskipun di sisi lain Jurug sebenarnya sudah berbentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah),” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (25/1/2016).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, TSTJ menghabiskan dana sekitar Rp85 juta sebulan untuk pakan satwa. Jumlah ini cukup besar merujuk penghasilan per bulan Jurug yang pas-pasan. Suharsono mendorong perusahaan swasta memiliki kepedulian untuk mengarahkan CSR-nya ke Jurug.

“TSTJ kan sudah menjadi salah satu ikon Solo. Program adopsi satwa dapat menjadi alternatif CSR yang menarik,” kata dia.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini juga meminta Pemkot proaktif mempromosikan program adopsi satwa pada kalangan swasta. Di sisi lain Suharsono mendesak TSTJ menyeriusi program dengan menggencarkan pendekatan dan sosialisasi.

“Kalau perlu swasta diundang. Beberkan kebutuhan detail konservasi serta hewan-hewan langka yang bisa diadopsi,” tutur dia.

Pihaknya berkomitmen membahas intensif program adopsi satwa dalam rapat kerja Komisi III dengan TSTJ mendatang. Menurut Suharsono, perlu masukan riil dan aplikatif untuk mendukung terobosan yang kali pertama dilakukan kebun binatang di Indonesia itu.

Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan program adopsi satwa terbuka bagi masyarakat sipil, swasta maupun komunitas sosial. Ada 263 ekor hewan dari 54 jenis satwa yang dapat diadopsi dengan cara memberi bantuan pakan.

“Warga bebas memilih satwa yang akan diadopsi. Kami tidak mematok besaran donasi tertentu,” tuturnya kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya