SOLOPOS.COM - Sejumlah masyarakat Sidomulyo, Bambanglipuro, melaksanakan Merti Kali, di kali Winongo, Senin (6/11/2017). (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)

Kegiatan Merti Kali di Sidomulyo, Bambanglipuro, Senin (6/11/2017) dinilai masih belum efektif untuk mengurangi sampah di aliran sungai

Harianjogja.com, BANTUL— Kegiatan Merti Kali di Sidomulyo, Bambanglipuro, Senin (6/11/2017) dinilai masih belum efektif untuk mengurangi sampah di aliran sungai yang ada di Bantul.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Menurut tenaga teknis perencanaan dan pengawasan, Badan Lingkungan Hidup DIY, Tifani Diah Nisa, kegiatan merti kali memang mengurangi sampah tapi belum efektif. “Ini kan gak berkelanjutan cuma kalau anggaran ada,” kata Tifani.

Menurutnya sifatnya juga belum mengedukasi ke warga. “Itu yang menjadi kelemahan kita, karena yang membersihkan juga bukan yang membuang sampah. Jadi belum efektif,” ujar Tifani.

Padahal menurutnya dalam satu hari kegiatan bersih-bersih itu bisa mencapai satu truk. “Kalau ditotal ya bisa sampai 100 kg dengan bermacam-macam sampah, mulai sampah plastik biasa hingga kasur kadang ditemui,” ujar Tifani.

Kendala lain dari pembersihan sampah di sungai menurut Tifani, ketika sampah sudah mulai masuk terlalu dalam khusunya jika sudah masuk di kawasan Bantul. Selain itu jika ada batang pohon atau sampah besar lainnya yang menyangkut di tiang-tiang penyangga dirasa menjadi penghambat.

Kepala desa Sidomulyo Edi Murjito berharap dengan Merti Kali paling tidak mengurangi jumlah sampah dan nantinya dapat mengedukasi masyarakatnya agar tidak membuang sampah di bantaran sungai.

Sampah-sampah tersebut diungkapkan oleh Edi cukup membuat masalah. “Adanya sampah-sampah itu kan menganggu irigasi, selain itu kan di daerah ini kan paling hilir jadi bisa membuat banjir dan aliran air itu terhambat menghantam kanan, kiri dari sungai,” ujarnya.

Kegiatan Merti Kali sendiri diharapkan oleh Edi lebih digiatkan lagi. “Karena menurutnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai masih rendah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya