SOLOPOS.COM - Mantan Wali Kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta nonaktif karena mencalonkan diri sebagai presiden Joko Widodo mengenakan peci Gus Dur yang dihadiahkan Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), selalu menarik perhatian banyak orang. Demikian pula saat dia hadir di Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, untuk memberikan kuliah umum mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Budaya di Gedung Prof. Soedarto, Undip, Tembalang, Semarang, Sabtu (9/11/2013).

Jokowi kemudian memberikan kuliah umum dengan tema Membangun Entrepreneur Muda dan Tantangan Nasionalisme Indonesia Di Abad XXI. Dia meminta supaya generasi muda bangsa jangan hanya menjadi pengikut (follower), tapi harus bisa menjadi trendsetter
“Menghadapi pasar bebas yang sudah di depan mata, generasi muda harus menjadi trendsetter,” tandasnya.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Untuk menjadi seorang enterpreneur, lanjut Jokowi, maka harus mempunyai keberanian mengubah paradigma lama yang isinya rutinitas, prosedur rumit, berbelit-belit, tidak berani mengambil resiko, lamban dan boros, serta inginnya selalu dilayani.

Sebagai entrepreneur muda, kata Jokowi, harus mempunyai keberanian dalam bertindak, kreatif, inovatif, efektif, efisien, prosedur jelas dan tepat waktu. Jokowi memberikan beberapa tips kepada mahasiswa untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha yang tangguh, antara lain harus memiliki impian sebesar-besanya.

Segera memutuskan suatu permasalahan yang dihadapi, melaksanakan dengan perhatian total, tidak kenal menyerah, serta memiliki dedikasi tinggi terhadap bisnis. ”Banyak teman-teman saya tidak sukses itu pindah-pindah senangnya. Jangan gonta-ganti, dedikasi pada yang sudah diputukan,” ungkap Jokowi.

Dia menambahkan menghadapi Pasar Bebas ASEAN pada 2015 supaya bisa bertahan dari gempuran pedagang atau produk asing yang nantinya masuk ke Indonesia, maka kuncinya harus memiliki daya jual.
”Sepandai apapun kita, kalau tidak mempunyai daya jual, kita akan tergilas. Jangan takut berkompetisi, anda semua mempunyai potensi bersaing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya