SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (dua dari kiri), didampingi Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto memperhatikan pekerja membongkar cor semen jalan lingkar kota di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (17/10/2015). (JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Kegiatan Gubernur Ganjar Pranowo ke Wonogiri salah satunya mengecek jalan lingkar kota.

Solopos.com, WONOGIRI-Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo marah melihat cor semen jalan lingkar kota tak memenuhi standar. Tiga pekerja di lokasi penggarapan diminta membongkar cor semen untuk mengetahui sepatu cor semen. Sepatu cor semen merupakan tiang untuk mengaitkan antara tanah asal dengan cor semen baru. Pelaksana diminta tak main-main memanfaatkan dana rakyat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemarahan Gubernur disampaikan seusai melihat proses pengecoran jalan lingkar kota Wonogiri di Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (17/10). Gubernur didampingi Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto dan pejabat terkait Pemkab Wonogiri. Saat Gubernur marah-marah pelaksana proyek tidak ada ditempat.

“Kami minta pelaksana profesional. Standar pengecoran juga diperhatikan agar kondisi jalan berkualitas. Kami akan tanyakan terlebih dahulu ke pengawas kenapa sepatu cor tidak ada,” tandas Gubernur.

Gubernur minta regulasi dipatuhi pihak pelaksana, pengawas maupun pegawai pemerintahan. Gubernur minta dilakukan pengecekan cor semen dengan ST/PC silver schmidi atau alat uji beton. “Pelaksana harus bertanggungjawab jika garapan tak sesuai spesifikasi. Keburukan kualitas cor akan merugikan masyarakat.”

Saat itu Gubernur juga meminta nomor telepon petugas pengawas proyek karena tak bisa dihubungi Kasi Bina Marga DPU Wonogiri, Didik. “Bupati saya telepon saja diangkat kok [pengawas] tidak diangkat. Tak diangkat ya, tolong minta nomornya nanti saya teleponnya. Namun kami titip agar pekerjaan pengecoran semen jalan lingkar kota berkualitas.”

Politisi PDIP itu juga minta PNS di pemerintahan selalu standby melayani rakyat. Dikatakannya, jika PNS itu bekerja di Pemprov Jateng sudah tidak bisa tidur ketika ditelepon dirinya.

“Saya minta untuk dibongkar karena tadi dikatakan setiap satu meter pengecoran ada sepatu tetapi pekerja tak menemukan sepatu itu walau sudah membongkar cor semen dua meter.”

Ditambahkan oleh Kasi Biro Humas Pemprov Jateng, Sinung Nugroho, Sabtu malam petugas Bina Marga dan Biro Pembangunan Pemprov Jateng diminta turun untuk melakukan pengecekan.

“Malam ini hasil pengecekan ditunggu Pak Gubernur. Jika hasil penggarapan cor tak sesuai spesifikasi dan menyalahi regulasi ya dilaporkan ke Kejakti. Biar Kejakti yang berkoordinasi dengan Kejari Wonogiri,”jelasnya.

Menurutnya, sudah bukan zamanya pelaksana proyek bermain-main anggaran. “Ojo gojekan duit rakyat [jangan main-main uang rakyat],” tandasnya.

Berdasar pantauan solopos.com, Gubernur mengawasi tiga pekerja yang membongkar cor semen namun tak menemukan sepatu yang dimaksud. Proyek itu didanai senilai Rp5,8 miliar.

Seusai melihat pembangunan JLK, Gubernur juga melihat pembangunan saluran air, pembangunan gedung RSUD dr Soediran Mangun Sumarso tiga lantai dan Miricinde, Purwantoro. Di RSUD dr. SMS Wonogiri, Gubernur berdialog dengan beberapa pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya