SOLOPOS.COM - Pameran bertajuk Psychitherapy digelar 17 Juni -8 Juli (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Pameran bertajuk Psychitherapy digelar 17 Juni -8 Juli (JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto)

Seorang wanita terlihat begitu khusyuk bermeditasi. Tepat di atasnya ada sosok malaikat kecil yang menemani.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Lukisan berjudul The Spiritual of Meditation itu merupakan salah satu dari 20 lukisan yang terpampang di Toraja Cofee n Friends yang terletak di Jalan Ambarbinangun No 28, Senopakis Kidul, Jogja.

Lukisan milik perupa Idham Ahmad itu menceritakan kedamaian yang didapatkan orang yang bermeditasi.

Lukisan lain berjudul Pengulu kesabaran dan penghulu kesadaran, yang menggambarkan dua tokoh pewayangan yakni Togok dan Semar. Dalam kanvas berukuran 80×50 cm itu dua tokoh pewayangan dilukiskan saling berpandangan di atas bumi.

“Saya ingin menunjukkan kedua tokoh berbeda watak ini hendak berlomba memberikan pengaruh kepada manusia. Togok berusaha menghasut manusia untuk berbuat kejahatan dan Semar berusaha menyebarkan kebajikan kepada umat manusia,” kata Ardian Kresna, sang pelukis kepada Harian Jogja, kemarin (19/6).

Lukisan itu dipajang dalam pameran bertajuk Psychitherapy yang berlangsung 17 Juni -8 Juli mendatang. Yery Padang, salah satu peserta lain menambahkan, lukisan merupakan kegelisahan dari seniman melihat fenomena kemunduran kebebasan beragama di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan maraknya kasus kekerasan yang mengatasnamakan agama.

“Pameran itu merupakam representasi dari kegelisahan masing-masing perupa terhadap berbagai hal masalah seperti kondisi pribadi, masalah keluarga dan permasalah lainnya,” katanya.

Menurut Yery, semakin perupa itu memiiki tingkat kegelisahan yang tinggi dalam memaknai spiritualitas termasuk problem kehidupan pribadi, akan berimbas pada hasil lukisan.

Salah satu karya berjudul Portal milik Arnold Restanto misalnya, sang perupa terlihat tidak begitu jelas melukis kursi yang justru sekilas hanya mirip ranjang tidur. “Ini menandakan ada keruwetan yang terjadi dalam diri sang pelukis. Termasuk pula dalam mengenal kondisi diri sendiri dengan lingkungan,” ungkap alumnus fakultas Seni Rupa 1999 silam itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya