Senin, 10 Oktober 2011 - 10:27 WIB

Kedua mempelai sudah fitting kebaya

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Persiapan pernikahan keraton GKR Bendara dengan KPH Yudanegara semakin pendek. Terhitung lima hari menjelang pahargiyan, persiapan busana untuk rangkaian prosesi telah matang.

Busana kebaya tangkeban untuk pengantin putri siap dikenakan. GKR Bendara sendiri mengatakan tidak ada komplain soal pakaian.

Advertisement

Sesuai adat keraton Jogja, busana kebaya memiliki potongan tangkeban atau kebaya model Kartini dengan pola leher berbentuk huruf V. Pakem untuk kebaya tangkeban oleh perancangnya, Budi Susanto, tidak diubah secara pola.

“Potongan kebayanya sudah pakem keraton dengan potongan kebaya agak pendek, sebatas pinggul,” kata dia kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Meski kebaya tangkeban didesain sesuai pakem, Budi Susanto tetap memberi sentuhan elegan dan glamour mengingat kebaya dikenakan untuk prosesi pernikahan. Rangkaian payer lembut menempel di beberapa bagian sementara permainan payet batuan swarowsky menambah anggun tampilannya. Untuk pernikahan puteri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas, Budi Susanto membuat 13 kebaya. “Tiga untuk Jeng Reni, 19 untuk putra-putra Ngersa Dalem,” lanjutnya.

Advertisement

Mengenai tiga kebaya itu, GKR Bendara memesan dalam tiga warna yakni hijau muda untuk acara tantingan, coklat emas muda sebelum acara siraman, dan coklat emas tua untuk acara pelangkahan dan midodareni. “Semua sudah fitting, ukuran tinggal di-pas-kan saja, dikecilkan sedikit,” tutur dia, kemarin.

Sementara, busana yang dikenakan KPH Yudanegara untuk beberapa prosesi yakni atela atau beskap warna putih. Ia sendiri mengatakan sudah melakukan fitting dan tidak ada permasalahan ukuran.

Sekilas, KPH Yudanegara nampak lebih ramping dibanding kedatangannya ke Jogja beberapa waktu lalu. Disinggung mengenai kondisi fisiknya itu ia berujar bahwa badannya yang sekarang tidak mengubah ukuran pakaian yang nantinya akan dikenakan.

Advertisement

“Yang pasti [lebih kurus] bukan karena stres, saya memang rajin olahraga untuk mempersiapkan stamina saja soalnya rangkaian berlangsung empat hari,” kata KPH Yudanegara.(Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

HARJO CETAK

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif