Bangkok--Kedatangan mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra ke Kamboja menimbulkan ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Bahkan menurut para analis, hal itu bisa memicu kedua negara untuk kembali terlibat konflik.
Thaksin tiba di Kamboja menyusul penunjukkan dirinya sebagai penasihat ekonomi pemerintah Kamboja. Pemerintah Thailand secara resmi meminta pemerintah Kamboja mengekstradisi Thaksin. Namun sebelumnya pemerintah Kamboja telah menegaskan akan menolak permintaan ekstradisi tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurut para analis, isu ini bisa memancing timbulnya kembali bentrokan berdarah atas sengketa kuil di perbatasan Thai-Kamboja.
“Situasi bari ini telah membuat Thailand dan Kamboja semakin dekat pada konflik potensial,” kata Paul Chambers, pakar politik Thai di Heidelberg University, Jerman seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (11/11).
Hubungan Thaksin dan PM Kamboja Hun Sen telah terjalin erat sejak 2003. Atas sejak mereka memperbaiki hubungan kedua negara menyusul pembakaran kedutaan besar Thailand oleh para perusuh asal Kamboja. Hubungan itu tetap akrab setelah Thaksin digulingkan dalam kudeta militer 2006.
dtc/isw