Kecewa, Simon Cowell Sebut Demian Aditya Pemberi Harapan Palsu

Simon Cowell yang kecewa menyebut Demian Aditya memberi harapan palsu.

Solopos.com, SOLO – Penampilan ketiga pesulap Demian Aditya di panggung America’s Got Talent (AGT), Rabu (23/8/2017) tak berjalan mulus. Gara-gara kesalahan teknis, ia gagal memukau dewan juri seperti dua penampilan sebelumnya. Bahkan, hal itu membuatnya mendapat dua lampu merah dari juri, Mel B dan Simon Cowell.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Demian sebenarnya sudah mempersiapkan aksi menantang maut yang diklaim belum pernah dilakukan siapapun. Ia harus meloloskan diri dari peti yang digantung dengan seutas tali. Ia harus keluar dari peti itu sebelum tali penyangga yang dibakar putus dan membuat peti meluncur ke bawah dan tertusuk tombak api di bagian bawah.

Sayang, setelah tali penyangga putus, peti itu tidak meluncur ke bawah seperti rencana. Peti itu tersangkut di tengah tiang penyangga yang membuat juri serta penonton bingung. Tiba-tiba Mel B langsung menekan tombol merah di depannya. Ia sudah bisa menebak akhir permainan tersebut.

“Dia [Demian] pasti akan muncul dari suatu tempat. Lihat saja nanti,” kata Mel B seperti dilansir Gosip Cop.

Trik tersebut terlalu membosankan bagi Mel B, hingga akhirnya ia menekan tombol merah sebelum Demian muncul. Setelah Demian muncul, giliran Simon Cowell yang menekan tombol merah. Ia yang biasanya takjub dengan penampilan Demian kali ini seolah tidak tertarik. Ia menganggap aksi Demian seperti malam pengantin Mel B yang tidak berjalan mulus.

“Aku membayangkan pertunjukkan ini akan seperti malam pengantin Mel B yang tak berjalan mulus karena terlalu banyak janji dengan sedikit hasil,” gurau Simon Cowell.

Simon kecewa dengan penampilan Demian hingga menyebutnya sebagai pemberi harapan palsu karena tidak memberi hasil yang memukau. Padahal, kejadian ini bukanlah gimik, melainkan murni kesalahan teknis. Meski tak bisa menyuguhkan penampilan sempurna, Demian berharap bisa lolos ke semifinal untuk menebus kekecewaan juri, penonton, dan pendukungnya.