SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Beberapa pengurus inti Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) termasuk Sultan Hamengku Buwono X Mundur dari kepengurusan Nasdem. Surat pengunduran diri Sultan diserahkan Kamis (7/7).

“Saya tadi malam dikasih tahu kawan-kawan di Nasdem bahwa memang Sultan mundur, dalam suratnya yang diberikan kemarin tanggal 6 Juli,” kata mantan Wakil Sekjen Nasdem Samuel Nitisaputra, saat dihubungi.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Selain Sri Sultan, ada juga pengurus Nasdem yang juga mundur. Samuel termasuk salah satunya. Samuel mundur dari ormas pimpinan Surya Paloh pada 10 Juni lalu. “Saya sudah mundur sejak 10 Juni,” paparnya.

Menurut dia, mundurnya sejumlah tokoh Nasdem ini lantaran sudah tidak ada lagi kesepahaman dengan Nasdem. Ketidaksepahaman ini berkaitan dengan munculnya Partai Nasdem yang belum lama ini didaftarkan di Kemenkum HAM.

“Kalau yang saya ketahui, situasi sekarang ini memang berkaitan dengan adanya beda pandangan, tentang perkembangan munculnya partai yang bernama Nasdem. Meski secara legal keberadaan partai tersebut tak terkait dengan ormas Nasdem, tapi secara publik opinion kan namanya sama,” ungkapnya.

Perbedaan pandangan ini, ujarnya, berawal saat Rapimnas yang berlangsung pada Januari 2011 lalu. Menurutnya, banyak pengurus yang meminta agar masalah Nasdem yang hendak menjadi partai dibicarakan terlebih dahulu.

“Sesuai hasil Rapimnas, harusnya dibicarakan secara menyeluruh baik di antara ketum, ketua wantim dan dewan pakar juga harusnya dibicarakan di pengurus pusat,” katanya.

Terpisah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X membenarkan dirinya telah mundur dari Nasional Demokrat (Nasdem). Sultan mengaku kecewa karena Nasdem telah menjadi partai politik.

Kekecewaan itu diungkapkan dia, usai berdialog dengan warga Merapi di Shelter Gondang I, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (7/7). “Betul saya keluar,” kata Sultan pendek.

Kenapa? “Karena Nasdem sudah menjadi partai,” jawab Sultan kepada wartawan yang menanyakan alasannya keluar.

Menurut Sultan, dirinya kecewa dengan langkah Nasdem yang mengejar kekuasaan dengan berubah menjadi partai politik. Sultan sebenarnya ingin Nasdem tetap berjuang sebagai ormas, bukan parpol.

“Kalau tidak kecewa, ya kita tidak keluar. Karena kita itu mengabdi bukan pada kekuasaan. Kalau politik kan pada kekuasaan, kalau ormas bukan,” ujar Sultan.

Partai Nasdem yang kini sedang didaftarkan di Kemenkumham menurut Sultan adalah transformasi politik dari ormas Nasdem. “Partai nasdem itu kan singkatan dari Nasional Demokrat. Sedangkan logo yang digunakan hanya kebalikan dari logo Nasdem yang ormas,” tegasnya.(dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya