SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri), bersama Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo (ketiga dari kiri), mengembalikan uang hasil pungli oknum anggota Linmas Gajahan kepada pemilik toko di Jl Dr Radjiman, Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (2/5/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, kecewa dengan keputusan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang mencopot Lurah Gajahan, Suparno.Warga berinisiasi akan menemui Wali Kota dan meminta supaya Suparno dapat bertugas kembali.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (3/5/2021) warga memasang spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Suparno di pagar Kantor Kelurahan Gajahan pukul 02.00 WIB. Spanduk dilepas oleh aparat pukul 06.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian sejumlah pemuda setempat mengumpulkan tanda tangan warga sebagai bentuk dukungan kepada Suparno. Puluhan warga turut menandatangani spanduk.

Baca juga: Cegah Pungli, Gibran: Warga Solo Harus Berani Menolak Jika Dimintai Uang Berkedok Zakat

Ekspedisi Mudik 2024

Pantauan di Kantor Kelurahan Gajahan pukul 09.00 WIB, spanduk sudah tidak ada di kelurahan. Sedangkan mobil Suparno berada di halaman kantor kelurahan.

Salah satu warga setempat, Joko Purwanto, menjelaskan sejumlah pemuda sedang meminta dukungan dengan membawa spanduk untuk ditandatangani ke rumah-rumah warga. Warga kecewa dengan keputusan Wali Kota Solo yang mencopot Suparno.

"Soalnya orangnya baik kepada masyarakat. Masalah pungutan saya enggak pati anu. Tapi tahu-tahu ada pemecatan. Masyarakat enggak terima," kata dia yang juga sebagai Ketua RT 001 RW 005 Gajahan.

Baca juga: Kronologi Lurah Gajahan Terlibat Pungli Sampai Dipecat Wali Kota Solo

Menurut dia, warga sekitar tidak tahu adanya pungutan liar yang dilakukan linmas dengan tanda tangan lurah setempat.

"Sebenarnya Pak Lurah dua kali enggak mau teken. Tapi Ketua LPMK teken kan mau enggak mau teken," paparnya.

Dia menjelaskan pencopotan jabatan menjadi sandungan bagi Lurah Gajahan. Dia mengklaim lurah sering mau menombok untuk biaya mengurus sampah.

Mengambil Hikmah

Dia mengatakan warga RW 007 Kelurahan Gajahan akan menemui Gibran dengan membawa tanda tangan warga. Warga berharap Suparno bisa melanjutkan tugas sebagai Lurah Gajahan.

Baca juga: Linmas Gajahan Tarik Pungli di Coyudan Jadi Tradisi Tahunan, Alasannya Tak Dapat THR

Sementara itu, Suparno menjelaskan mengambil hikmah atas pencopotan jabatan yang dia alami. Dia tidak mendukung atas upaya dukungan warga kepadanya.

"Warga ya gak apa-apa. Bekerja bisa saja salah bisa benar. Pun mboten [tidak menyayangkan pencopotan]. Saya salah," kata dia.

Saat diminta konfirmasi apakah ada unsur paksaan saat diminta tanda tangan atau tidak. Dia menjawab untuk meminta konfirmasi ke dinas terkait.

"Saya inginnya kondusif. Semua bisa bekerja dengan baik," paparnya.

Baca juga: Kisah Pramugari Cantik Asal Solo: Dulu Ditolak Maskapai Lokal, Kini Sukses Di Emirates Airlines

Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo, menjelaskan meminta warga setempat menyampaikan aspirasi dengan surat resmi supaya lebih terarah. Dia khawatir pemakaian spanduk bisa ditunggangi orang yang tidak bertanggung jawab.

"Ada beberapa MMT yang dipasang pemuda-pemuda di sana [warga Gajahan] intinya dengan adanya kejadian kemarin butuh kejelasan. Kami kumpulkan dan memberikan informasi mulai dari awal sampai akhir sehingga mereka menerima untuk menyampaikan aspirasi yang lebih terarah," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya