SOLOPOS.COM - Pasangan pengungsi Rohingya membawa bayi mereka saat menyeberang sungai Naf di Teknaf, Bangladesh, Kamis (7/9/2017). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohammad Ponir Hossain)

Pemerintah Inggris yang merasa kecewa kembali mendesak Aung San Suu Kyi mengatasi krisis Rohingya.

Solopos.com, LONDON – Menteri Negara Urusan Luar Negeri Inggris, Mark Field, mendesak Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, segera mengatasi krisis Rohingya. Menurutnya, pemerintah Myanmar harus melaksanakan perintah PBB untuk menghentikan bentrokan di Rakhine.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mark Field mengatakan krisis berkepanjangan yang dialami etnis Rohingya sangat memprihatinkan. Tindakan itu merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi. Sebab, kekejaman yang dilakukan militer Myanmar membuat etnis Rohingya terusir dari kampung halaman mereka.

Dalam pertemuan yang digelar di Naypyidaw, Mark Field mendapat kesempatan berbincang langsung dengan Aung San Suu Kyi. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan kekecewaan pemerintah Inggris terhadap Myanmar.

“Apa yang terjadi di Rakhine dalam beberapa pekan terakhir adalah tragedi mengerikan yang tidak bisa diterima. Masalah ini harus segera diatasi agar tidak ada lagi orang yang menjadi korban,” kata Mark Field seperti dilansir BBC, Kamis (28/9/2017).

Lebih lanjut, Mark Field meminta Aung San Suu Kyi melakukan tindakan nyata guna menghentikan krisis kemanusiaan itu. Menurutnya, pemerintah Myanmar harus memenuhi perintah Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan mimpi buruk tersebut.

“Selama berbincang dengan Aung San Suu Kyi, saya menekankan pemerintah Myanmar harus memenuhi perintah PBB untuk mengakhiri kekerasan,” sambung dia.

Mark Field menilai, Myanmar telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, semua kemajuan itu tidak ada nilainya jika mereka tidak bisa mengatasi krisis di Rakhine. “Krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine bisa menggagalkan kemajuan Myanmar. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera bertindak demi kepentingan negara,” tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah Inggris telah menghentikan pelatihan untuk militer Myanmar. Inggris menegaskan pelatihan akan ditangguhkan sampai ada tindakan nyata dari pemerintah Myanmar terkait krisis Rohingya. Lebih lanjut, Inggris meminta militer Myanmar segera menghentikan kekerasan di Rakhine dan melindungi semua warga sipil.

Seperti diketahui, sudah lebih dari 400.000 warga Rohingya yang melarikan diri ke negara tetangga, seperti Bangladesh, India, dan Nepal untuk menyelamatkan diri. Mereka terpaksa meninggalkan kampung halaman yang dihuni puluhan tahun lantaran takut menjadi korban kekerasan militer Myanmar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya