SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Bapilu Partai Golkar Ridwan Kamil (tengah) bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Sumatra Utara, Rabu (1/2/2023). (ANTARA/Said)

Solopos.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil kecewa berat atas keputusan FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebagai pemimpin Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah lama menyiapkan salah satu stadionnya, Si Jalak Harupat yang menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mewakili perasaan seluruh masyarakat ada kekecewaan luar biasa atas kegagalan tersebut. Apalagi Jawa Barat sudah menyiapkan salah satu stadionnya, Si Jalak Harupat. Kemudian stadion-stadion lain untuk latihan,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (30/3/2023).

Menurut Ridwan Kamil, keputusan FIFA harus diambil hikmahnya dan dilihat secara objektif.

Ia meminta masyarakat menahan komentar negatif menanggapi keputusan tersebut.

Meski mengecewakan, kata Ridwan Kamil, pihaknya tetap meminta agar masyarakat mendukung penuh timnas ini karena potensinya luar biasa.

“Semoga suatu hari ke depan diberikan panggung internasional yang luar biasa, membuktikan prestasinya. Lalu doa saya untuk para timnas yang mungkin punya kekecewaan, doa terbaik dari saya pribadi untuk para pemain yang saya cintai,” kata Ridwan Kamil seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster menjadi bulan-bulanan warganet karena menolak Timnas Israel yang diduga menjadi penyebab utama dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Khusus bagi Ganjar Pranowo, posisinya kini dinilai menjadi sulit dalam kontestasi menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pengamat politik sekaligus peneliti senior dari lembaga Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo berpotensi turun setelah Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Meski dua kadernya diserang publik dunia maya, DPP PDIP justru memuji Ganjar dan Koster karena secara terbuka menolak Timnas Israel ke Indonesia.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Ganjar dan Koster berani melawan arus, meski sikap mereka tak populer.

Ganjar dan Koster, lanjutnya, berani mengedepankan kemanusiaan dibanding kepentingan politiknya.

“Meskipun ini sangat berat dan menentang arus tetapi kami bisa memahami sikap daripada Bapak Coster dan Bapak Ganjar Pranowo tersebut, berdiri kokoh di atas nilai-nilai kemanusiaan, di atas nilai-nilai di dalam membangun persaudaraan bangsa itu,” jelas Hasto saat memberi keterangan pers di Stadion GBK, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).

Dia mengatakan sikap Ganjar dan Koster sejalan dengan sikap PDIP. Hasto pun berharap masyarakat bisa memahami kemanusiaan yang diperjuangkan PDIP.

“Suara kemanusiaan kami harapkan didengarkan, di tengah berbagai kekecewaan,” ujarnya.

Selain itu, Hasto meminta FIFA tak berstandar ganda. Dia berharap FIFA tak menjatuhkan sanksi ke Indonesia.

Padahal, lanjutannya, PDIP hanya membangun kesadaran untuk membela Palestina yang kerap diganggu kedaulatan oleh Israel.

Sikap itu sama seperti yang dilakukan FIFA saat mencoret Rusia dari Piala Dunia Qatar 2022. Saat itu, Rusia menginvasi Ukraina.

“Jangan kemudian kita dibebani dengan berbagai-berbagai bayang-bayang akan menerima sanksi karena sejak awal kemerdekaan, kita lahir sebagai bangsa dengan prinsip yang kokoh, sebagai bangsa yang berdiri di atas perjuangan untuk membela apa yg disebut sebagai kemerdekaan,” tukasnya.

Peneliti senior dari lembaga Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo berpotensi turun setelah Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 pasti akan berdampak cukup signifikan pada elektabilitas Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024,” kata Surokim di Surabaya, Kamis (30/3/2023).

Pria yang juga pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura menyebut potensi jebloknya elektabilitas nama Gubernur Jawa Tengah yang digadang-gadang bakal maju pada Pilpres 2024 itu lantaran perhelatan Piala Dunia U-20 sudah dinantikan oleh masyarakat Indonesia.

Pencabutan status tuan rumah itu juga digolongkannya sebagai peristiwa besar yang harus dihadapi Ganjar Pranowo.



“Dampaknya itu serius bagi elektabilitas Pak Ganjar. Piala Dunia U-20 ini juga jadi perhatian publik,” ujarnya.

Kendati demikian, dia menilai langkah penolakan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo merupakan cara menunjukkan loyalitas pada partai yang menaunginya, yakni PDIP.

Hal ini dikarenakan penolakan Timnas Israel datang dari PDIP yang didasari rasa kemanusiaan.

Namun, langkah penolakan yang akhirnya juga dilontarkan Ganjar Pranowo pada akhirnya memunculkan polemik baru, khususnya di mata pencinta bola dan kaum milenial.

“Jika tidak ada upaya serius [menangani] situasi ini, terdapat potensi [persoalan] bisa bergulir lebih masif lagi. Sungguh ini bisa menjadi ‘jebakan batman’ yang halus terhadap Pak Ganjar. Dalam hal ini, Pak Ganjar masuk perangkap tersebut,” ujarnya.

Surokim juga menilai keputusan menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia oleh Ganjar yang berujung pada dicabutnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan hal yang bertolak belakang dengan keinginan Presiden Joko Widodo.

Piala Dunia U-20 juga merupakan ajang prestisius yang dinantikan oleh Jokowi.

Hal itu bisa dilihat dari keseriusan pemerintah mematangkan seluruh persiapan menyambut perhelatan turnamen sepak bola kelompok usia, mulai 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “PDIP Puji Sikap Ganjar dan Koster Berani Tolak Timnas Israel”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya