SOLOPOS.COM - Personel Satlantas Polres Wonogiri bersiap melaksanakan Operasi Zebra 2015 seusai gelar pasukan di halaman Mapolres Wonogiri, Kamis (22/10/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Wonogiri selama 10 bulan terakhir menewaskan 70 orang.

Solopos.com, WONOGIRI – Sepanjang Januari-Oktober 2015, Polres Wonogiri mencatat 70 jiwa melayang di jalan raya akibat terlibat kecelakaan. Selama 10 bulan itu, terjadi 300 peristiwa kecelakaan terjadi di ruas-ruas jalan Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Faktor utama penyebab kecelakaan adalah ketidakdisiplinan manusia. Penegasan itu disampaikan Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean didampingi Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Sri Ningsih Iriani, dan Kanitlaka Satlantas Polres Wonogiri, Ipda Achmad Riedwan Prevoos, seusai gelar pasukan Operasi Zebra 2015 di halaman Mapolres Wonogiri, Kamis (22/10/2015).

“Jumlah angka lakalantas [kecelakaan lalu lintas] tertinggi di Kecamatan Selogiri. Utamanya ruas kalan Nambangan hingga Krisak. Ruas Jalan itu masuk peta jalur tengkorak,” ujar Kapolres.

Operasi Zebra dilaksanakan selama 14 hari sejak 22 Oktober hingga 4 November 2015. Sebelum menggelar pasukan, personel Propam Polres Wonogiri mengadakan razia surat-surat kendaraan anggota Polres Wonogiri.

Kapolres menjelaskan, penegakan disiplin anggota kepolisian dimaksudkan agar anggota lebih dahulu tertib sebelum menegakkan disiplin masyarakat.

“Operasi Zebra bertujuan menciptakan kamtibcarlantas [keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas] dan menurunkan angka fatalitas. Sasaran pelanggar kasat mata seperti tak memakai helm, kaca spion kurang, tak mengenakan safety belt dan sebagainya,” kata dia.

Ditambahkan oleh Kanitlaka, Ipda Achmad Riedwan Prevoos, peristiwa kecelakaan meningkat seusai jalan aspal diperbaiki. “Setelah kondisi jalan halus angka kecelakaan naik. Pengguna jalan menjadi lalai dan tancap gas saat melintas. Sebulan terakhir, semua anggota satlantas membuat pagar betis di jalur tengkorak sejak pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB untuk menekan angka lakalantas,” kata dia.

Pada Rabu (21/10/2015) sekitar pukul 23.45 WIB terjadi kecelakaan yang menewaskan pengemudi mobil pikap, Septian Widi Nugroho, 27, warga Kaloran, Kelurahan Giritirto, Wonogiri.

Korban Widi sempat terpental dan terjepit bodi mobil sedangkan penumpangnya, Hadi Wiranata, 20, warga Karanglolor, Dukuh Kulon, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jatim menderita luka.

Kecelakaan terjadi di ruas jalan Jatisrono-Slogohimo tepatnya di depan gudang mete, Dusun Ngadipiro, Desa Tangjungsari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri.

Kecelakaan melibatkan truk bermuatan lombok dengan mobil pikap yang dikemudikan korban Widi. Korban Widi meninggal dunia karena luka di bagian kepala sementara sopir truk melarikan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya