SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban kecelakaan (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Kecelakaan Sukoharjo terjadi di kawasan Kartasura.

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang perempuan tewas setelah terlindas bus Bimo di Jl. Adi Soemarno No. 23, wilayah Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Minggu (30/10/2016), sekitar pukul 22.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang saksi mata, Hartanto, 49, menyebut kecelakaan bermula saat sepeda motor yang dinaiki korban tengah melaju di Jl. Adi Soemarmo dari selatan ke utara. Sepeda motor tersebut tiba-tiba oleng dan roboh ke kanan setelah menabrak pintu sebuah mobil yang terbuka di tepi jalan.

Hartanto mengaku tidak mengetahui pintu mobil terbuka karena sang sopir akan masuk atau keluar dari mobil. Hanya, seorang perempuan yang membonceng sepeda motor itu seketika tewas karena setelah jatuh dan terlindas roda belakang bus Bimo yang melaju dari arah sebaliknya, yakni utara ke selatan.

“Ada mobil parkir di tepi jalan. Saya enggak tahu pemilik mobil mau keluar atau masuk mobil. Saat itu sopir membuka pintu mobil. Terus dari arah belakang muncul sepeda motor Astrea Grand yang menabrak pintu. Pengendara sepeda motor lalu jatuh dan tanpa disangka datang bus Bimo dari arah utara. Korban terlindas,” kata Hartanto saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu malam.

Melihat kecelakaan itu, Hartanto yang berada dekat dengan lokasi kejadian langsung berlari mengejar bus Bimo. Dia berhasil memperhentikan laju bus Bimo di perempatan Kartosuro. Hartanto berdiri di tengah jalan untuk mencegah sang sopir bus terus melaju.

Dia yakin sang sopir tidak mengetahui kendaraan yang dikemudikannya telah melindas orang. Hartanto yakin karena menyaksikan ekspresi sopir bus yang kebingungan setelah dia minta berhenti. Selain itu, laju bus juga pelan.

“Saya panik saat melihat ada kecelakaan itu. Saya rasa pengendara sepeda motor langsung tewas di tempat. Saya mendengar sendiri ada bunyi makpletok. Saya rasa itu suara helm dan kepala yang terlindas ban bus. Saya rasa sang sopir bus enggak tahu kejadian itu. Dia melaju normal. Tidak buru-buru seperti mau lari. Saya yang menghentikan langsung laju bus di bangjo. Sopir saya minta turun setidaknya agar tahu kecelakaan itu, bukan untuk warga hakimi,” jelas Hartanto.

Hartanto yang merupakan warga RT 003/RW 002 Desa Ngabeyan, Kartasura tersebut mengatakan saat kejadian korban sedang dalam posisi membonceng sepeda motor. Pengemudi sepeda motor adalah seorang laki-laki berusia paruh baya. Pengemudi sepeda motor tersebut selamat dari maut. Saat warga mencoba bertanya terkait identitas dirinya dan korban, dia menyebut, laki-laki itu menjawab dengan ragu-ragu.

“Yang di depan laki-laki agak tua. Tapi saat ditanya identitas dirinya dan perempuan yang bersamanya itu, dia menjawab kurang jelas. Dia mengaku bukan keluarga korban. Pengendara sepeda motor itu hanya menjelaskan kalau korban bekerja di sebuah hotel di sekitar Terminal Tirtonadi. Kami tidak mau berprasangka buruk, tapi mereka berdua [pengendara sepeda motor dan korban] seperti baru kenal. Saya sendiri tidak tahu identitas mereka,” urai Hartanto yang sehari-hari berjualan di sekitar lokasi kejadian itu.

Saat dimintai konfirmasi soal kecelakaan di utara perempatan Kartasura, Minggu sekitar pukul 23.00 WIB, polisi jaga di Mapolsek Kartasura mengaku tidak mempunyai informasi soal identitas korban dan sejumlah pihak yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Salah satu polisi yang enggan menyebut namanya tersebut mengatakan data kecelakaan dibawa petugas yang tengah membawa korban ke RSIS Yarsis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya