SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kecelakaan Sragen terjadi di jalan raya Sukowati dan mengakibatkan seorang anggota Babinsa meninggal.

Solopos.com, SRAGEN–Kecelakaan lalu lintas di jalan raya Sukowati tepatnya di depan Kantor Samsat Sragen memakan korban jiwa, Sabtu (10/9/2016). Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah Koramil 17/Sumberlawang, Serda Widadi, 35, menjadi korban kecelakaan tersebut. Prajurit TNI AD itu menghembuskan nafas terakhir di Unit Gawat Darurat RS Mardi Lestari Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebuah ambulans milik Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen tiba-tiba berhenti di depan pintu masuk UGD RS Mardi Lestari dengan sirine masih berbunyi. Pintu belakang mobil ambulans dibuka dan tiga orang korban kecelakaan dievakuasi ke ruang observasi UGD. Ketiga korban tersebut terdiri atas Serda Widadi dengan luka parah pada bagian kepala; Ikhsan Syaifudin, 16, warga Plosokerep, Karangmalang yang juga siswa SMK Dian Kirana; Ridwan Budi Santosa, 15, siswa SMPN 2 Karangmalang asal Desa Tempelrejo, Karangmalang. Kedua pelajar itu mengalami luka ringan pada kaki dan tangan. Ikhsan terindikasi patah tulang sehingga membutuhkan rontgen.

Mereka dievakuasi polisi dibantu warga yang kebetulan mengurus pajak di Samsat Sragen. Dedy, 45, warga Kampung/Kelurahan Plumbungan, Karangmalang, saat ditemui wartawan di RS Mardi Lestari mengatakan kecelakaan itu terjadi antara motor dengan motor.

“Saya baru sarapan di warung, tiba-tiba terdengar tabrakan. Saya dan warga lainnya langsung mengevakuasi korban dan membawa ke RS Mardi Lestari. Yang paling parah bapak tentara. Bapak itu naik motor dari arah timur ke barat kemudian ditabrak motor dari arah berlawanan,” kata Dedy yang masih terkena bekas darah tentara.

Salah satu korban, Ridwan saat ditemui Solopos.com mengaku mengendarai motor Honda GL Pro berpelat nomor AD 4250 FE membonceng Ikhsan. “Sepertinya Bapak itu menabrak mobil di depannya dan terjatuh ke kanan. Saya dan ikhsan melaju cukup kencang langsung menabrak Bapak tentara itu. Saya terpental dan terpisah dari motor. Saya tidak tahu posisi Bapak itu,” katanya.

Widadi mengendarai motor Honda Supra X berpelat nomor AD 2117 US. Prajurit itu hendak kembali ke lokasi tugasnya di Sumberlawang setelah mengikuti kegiatan teritorial, yakni upaya pendampingan khusus di Kodim 0725/Sragen. Jarak Makodim dengan Samsat berkisar 100-200 meter.

Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Denny Marantika, menyampaikan Widadi merupakan Babinsa Desa Pagak Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Widadi tinggal bersama istri dan kedua anaknya yang masih kecil di Dukuh Gempolsari RT 004, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen. Dandim mengatakan kegiatan di Kodim bersifat santai karena hanya briefing dari Pasi Teritorial.

“Sebetulnya tidak terburu-buru. Pasiter hanya menyampaikan evaluasi dan target-target yang diselesaikan di daerah, misalnya memantau irigasi yang jebol. Almarhum masih muda, yakni kelahiran Sragen 4 Oktober 1981. Beliau meninggalkan dua anak yang duduk di kelas II SD dan berumur lima tahun,” katanya.

Dandim sudah berkoordinasi dengan keluarga Widadi. Jenazah dimandikan dan dikafani di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro karena di RS Mardi Lestari tidak memiliki fasilitas pengkafanan jenazah. Semua keperluan pemakaman jenazah Widadi diurus oleh Kodim. “Jenazah dimakamkan secara militer pada pukul 17.00 WIB di rumah duka. Saya sendiri yang menjadi inspektur upacaranya,” imbuhnya.

Kanit Laka Iptu Sudarmaji mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso langsung melakukan olah kejadian perkara di lokasi tabrakan. Sejumlah anggota Satlantas sudah mengevakuasi dua motor dengan menggunakan mobil pikap polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya