SOLOPOS.COM - Espos/Sri Sumi Handayani

Espos/Sri Sumi Handayani

Sebuah peti jenazah warna cokelat tua diletakkan di ruang tamu . Satu karangan bunga duka cita tertulis SMPN 2 Ngrampal disandarkan di salah satu pohon di samping rumah. Bersanding dengan karangan bunga dari Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam peti itu jenazah Samadi, 52 , warga  Tunjungsemi, Bedoro, Sambungmacan, dibaringkan. Salah satu guru Matematika di SMPN 2 Ngrampal itu terlibat kecelakaan karambol antara minibus jurusan Sragen-Mantingan dan dua pengendara sepeda motor di Jalan Raya Sragen-Ngawi tepatnya di Dukuh Jambu, RT 010, Kebonromo, Ngrampal, Kamis sekitar pukul 07.45 WIB. Salah satu pengendara nahas adalah bapak dua anak itu. Pagi itu, Samadi hendak berangkat menunaikan kewajiban sebagai pendidik. Guru yang dikenal pendiam dan sabar mendidik murid-murid selama lebih dari 20 tahun itu, meninggalkan istri, Tri Wahyuni, 43, serta dua anak, Desi Rahmawati dan Udin.

Samadi meninggal lantaran menghindari arus lalu lintas yang padat di Jalan Raya Sragen-Mantingan karena perbaikan dan pelebaran jalan. Niat hati ingin menepi, justru membuat sahabat karib orang nomor satu di Sragen, Agus Fatchur Rahman, itu mengembuskan napas terakhir. Adik Ipar Samadi, Siswanto, 40, menuturkan dirinya tidak memiliki firasat apapun. Samadi di mata Siswanto adalah lelaki pendiam, jarang mengeluh, menerima keadaan dengan sabar dan ikhlas.

“Orangnya sabar, enggak pernah mengeluh. Setiap hari mengabdi untuk pendidikan di rumah maupun sekolah. Dia tidak memungut biaya saat mengajar,” kata Siswanto saat ditemui  di rumah Samadi, Kamis.

Kepala SMPN 2 Ngrampal, Sutrisno mengakui. Samadi merelakan waktu memberikan tambahan pelajaran di luar jam tambahan pelajaran wajib, tanpa memungut biaya.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, mengenang sosok Samadi sebagai sahabat yang baik. Tidak banyak kata. “Dia teman sekelas dan sahabat saya semasa duduk di bangku SMA di SMAN 1 Sragen. Orang yang baik, pendiam dan berbaik sangka kepada orang lain. Semoga amal ibadahnya diterima Yang Maha Kuasa,” ujar Bupati Agus melalui pesan singkat yang diterima Espos.

Selain Samidi, dua korban lain dalam kecelakaan maut itu adalah Sutarmin, 35, warga Kenatan, Bumiaji, Gondang, Sragen, pengendara sepeda motor Suprafit nopol AD 2423 PE dan Sukamto, 32, kernet minibus Pangestu jurusan Sragen-Mantingan dengan nopol AD 1408 BE tercatat sebagai warga Pondok, Sambungmacan.

Menurut penuturan salah satu warga yang tinggal sekitar 100 meter dari lokasi kejadian, Heri, 28, kecelakaan terjadi di depan toko Dahlia Jaya, di Dukuh Jambu, RT 010, Kebonromo, Ngrampal, sekitar pukul 07.45 WIB.

Heri menuturkan minibus warna hijau membawa sejumlah penumpang melaju dari Sragen menuju Mantingan. Sementara dua sepeda motor yang dikendarai Samadi, dan Sutarmin, melaju dari arah berlawanan.

 

Sutarmin dan Samadi melaju di belakang kendaraan roda empat dari arah Sambungmacan ke Sragen. Sampai lokasi kejadian, diduga Sutarmin hendak menyalip kendaraan roda empat di depannya. Sementara itu, minibus dari arah berlawanan keluar jalur. Sepeda motor Sutarmin bersenggolan dengan badan minibus. Hal itu mengakibatkan tubuh dan sepeda motor Sutarmin terpental ke tepi jalan sebelah kanan (dari arah Sambungmacan). Korban jatuh dalam kondisi telungkup. Sopir diduga banting setir ke kanan (dari arah Sragen) dan masuk jalur berlawanan. Sopir diduga tidak dapat mengendalikan laju minibus. Hal itu mengakibatkan minibus oleng dan jatuh ke kiri mengenai sepeda motor milik Samadi yang melintas di tepi jalan.

 

Sementara itu, sopir minibus Pangestu, Supanto, 44, warga Bugel, Kebonromo, Ngrampal, tidak dapat memastikan menabrak sepeda motor Sutarmin bagian depan atau belakang. “Ada sepeda dari timur (arah berlawanan) nabrak bagian depan apa belakang kurang tahu. Tahu-tahu menabrak. Saya berusaha menghindar tapi malah terguling. Kernet saya meninggal di tempat,” tutur dia saat ditemui Espos di Mapolres Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, saat dihubungi Espos membenarkan kejadian kecelakaan di Ngrampal. Namun pihaknya belum dapat memastikan penyebab kecelakaan karena kelalaian pengendara atau faktor lain. “Kami belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. Kami masih melakukan penyelidikan ihwal kasus tersebut.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya