SOLOPOS.COM - Salah satu korban kecelakaan masih dirawat di RSUD Sragen, Sabtu (10/5/2014). (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SRAGEN–Kecelakaan Sragen yang melibatkan bus Sugeng Rahayu, Jumat (9/5/2014) kemarin menyebabkan dua orang tewas, salah satunya bocah balita. Polisi berencana memanggil pengelola bus Sugeng Rahayu.

Hingga Sabtu (10/5), penyidik Polres Sragen belum menetapkan status tersangka terhadap sopir bus Sugeng Rahayu berpelat nomor W 7744 UY, M. Nur Wahid, 26, yang terlibat kecelakaan dengan truk berpelat nomor AD 1501 N, di jalan raya timur Sragen-Ngawi, Jumat (9/5) lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kasatlantas Polres Sragen, AKP Nur Prasetyantoro W.U., mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, ditemui wartawan di kantornya, mengatakan,  polisi tidak menemukan tanda bekas pengereman di titik (lokasi) tabrakan. Diduga, sopir bus Sugeng Rahayu tidak sempat melakukan pengereman sebelum terjadi benturan kendaraan. Polisi menemukan tanda bekas pengereman di parit tempat bus Sugeng Rahayu terjatuh.

Lebih jauh Nur Prasetyantoro menjelaskan, saat terjadi kecelakaan, bus Sugeng Rahayu melaju dengan kecepatan tinggi. Pasalnya polisi mendapati persneling (sistem tranmisi) bus masuk  posisi lima setelah terjadi kecelakaan. “Perkiraan kami bus melaju di atas kecepatan 70 kilometer per jam saat terjadi benturan,” terang dia.

Selain akan memeriksa sopir bus dan para korban, polisi berencana memanggil pengelola PO Sugeng Rahayu. Untuk kendaraan bus Sugeng Rahayu dan dump truck sudah diamankan polisi di Mapolres Sragen. Sedangkan untuk jenasah korban yakni Hildan Sansi Juliansah, 2, dan Sugi Hartono, 38, sudah diserahkan keluarga mereka.

Sugi Hartono adalah warga Ngadirejo RT 003/RW 004 Gemarang, Kedunggalar, Ngawi, Jatim. Hildan, bocah balita yang juga menjadi korban kecelakaan juga berasal dari Kedunggalar, Ngawi, Jatim.

“Jenasah korban, kemarin [Jumat], sudah dibawa keluarga masing-masing. Ibu dari anak balita sangat shock, depresi. Di lokasi kecelakaan, marka jalan sudah sesuai kebutuhan standar. Tikungannya pun jenis landai, tidak tajam. Sehingga kemungkinan besar kelalaian sopir yang memyebabkan terjadinya kecelakaan,” terang Kasatlantas.

Terpisah, sopir dump truck berpelat nomor AD 1501 N, Agus Suwanto, saat ditemui wartawan di Ruang Mawar RSUD Sragen, Sabtu siang, menuturkan, kondisinya sudah semakin membaik. Namun luka di kaki kanannya harus dioperasi. Selama menjalani rawat inap, Agus ditemani istri, seorang anak dan sejumlah kerabatnya.

Pandangan Sopir Terbatas

Dia menduga pandangan sopir bus Sugeng Rahayu terbatas saat hendak mendahului kendaraan lainnya. Sebab saat hendak menyalip, menurut Agus, bus berada di jalur menikung (tikungan). Sementara, Kabid Pelayanan RSUD Sragen, Finuril Hidayati, mengatakan sampai saat ini masih ada lima pasien yang dirawat akibat kecelakaan.

Termasuk sopir bus Sugeng Rahayu dan sopir dump truck, Agus Suwanto, warga Manding RT 009/RW 004 Mojorejo, Karangmalang, Sragen. Pihaknya belum bisa memastikan kapan para pasien tersebut dibolehkan pulang. “Yang rawat inap masih lima orang. Empat korban lain kami bolehkan pulang kemarin [Sabtu],” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya